Mitos Putus Yang Ternyata Salah Besar

By Marti, Jumat, 16 Mei 2014 | 16:00 WIB
Mitos Putus Yang Ternyata Salah Besar (Marti)

Sebagai remaja, sering dong mendengar cerita atau saran dari sahabat soal putus. Kadang, cerita atau mitos ini enggak selamanya benar. Padahal, kita mempercayainya dan mirip dengan kisah kita. Tapi, apa benar mitos ini ternyata salah besar?

Yang kita percaya selama ini, kita bisa mengupayakan banyak hal untuk mendapatkannya kembali saat break. Banyak yang percaya bisa mempertahankan keadaan saat break atau posisi gantung. Sayangnya, masa break ini justru membuat kita semakin jauh dan sulit menghindari hasil yang enggak diinginkan. Yaitu putus.

Kalau belum ada penjelasan atau perkataan resmi pacaran kita enggak boleh kecewa atau sedih dengan keputusan dia menjauhi kita. Kenapa enggak boleh girls? Walau belum jadi pacar resmi, bukan berarti kita enggak punya hak buat merasa sakit hati. Enggak perlu merasa malu kalau kita butuh banyak waktu buat melupakan seseorang yang sebenarnya bukan pacar kita.

Banyak cewek berpikir kalau sikap cowok yang terlihat cuek dan bersenang-senang saat putus dengan kita, karena mereka merasa biasa saja. Salah besar girls. Cowok memang sering menutupi perasaannya dan mereka juga akan merasa sakit hati saat putus. Kalau mereka terlihat seperti itu, bisa jadi mereka butuh pengalihan emosi dengan sahabat. Menurut penelitian, cowok lebih susah move on saat putus dengan cewek. Soalnya cowok enggak punya sistem dukungan yang biasanya dimiliki cewek setelah putus. Mereka sulit mengungkapkan isi hati, apalagi membuka emosi mereka.

Buat cewek yang terlalu banyak mempertimbangkan apa kita memberikan kesempatan kedua pada mantan, pasti kita sering mendengar sahabat kita bilang dia itu masa lalu. Walau terkadang benar, tapi bisa jadi kesempatan kedua akan membuat hubungan kita lebih baik.

(stefanie, foto: fanpop.com)