Beberapa hari ini gelagat pacar mulai berubah. Semangat dan sense of humor dia berkurang. Pacar kita juga jadi sering emosi dan menarik diri. Memang benar dia sedang menghadapi masalah sulit dan sering curhat ke beberapa sahabatnya soal itu. Sayangnya dia enggak mau terbuka dengan kita padahal kita pengin membantu dia melewati masa sulitnya.
Enggak butuh banyak percakapan atau pertanyaan ketika bersamanya, damping saja dia saat terlihat membutuhkan seseorang. Kalau dia menarik diri dan berusaha menghindar, hormati keinginannya. Tapi, tetap bersikap perhatian enggak berlebih supaya dia merasa nyaman.
Kita kepengin membantu dia, tapi enggak mengerti titik masalahnya. Walau sudah mengumpulkan banyak informasi, rasanya masih penasaran dengan isi hatinya. Coba saat berdua dan mood dia sedang baik, tanya perlahan apa dia baik-baik saja. Kalau dia jawab baik, jangan memaksanya untuk curhat dengan kita. Dekati pelan-pelan dan buat dia sedikit-sedikit merasa nyaman buat terbuka. Lama kelamaan dia akan menceritakan seluruh perasaannya kepada kita.
Saat dia berada dalam masalah atau kehilangan orang tedekatnya, belajar support dia. Dukung dia dengan cara yang menurut kita dia akan menerimanya dengan nyaman. Kita bisa mengirimnya foto selfie sok imut lengkap dengan kata-kata sederhana kayak 'Ayo senyum dong' atau kasih kejutan dengan memberikannya atribut favorit buat hobinya.
Fase terberat setiap orang saat melalui masalah adalah move on. Kalau menurut kita dia sudah terlihat lebih baik atau malah makin terpuruk, semangati dia untuk move on. Bisa dimulai dari mengajaknya melakukan aktivitas kecil seperti potong rambut, melakukan hobi bareng atau bisa jalan-jalan untuk liburan.
(stefanie, foto: thejournal.ie)