Mitos Seks Yang Dipertanyakan Remaja (Bagian 2)

By Astri Soeparyono, Selasa, 22 April 2014 | 16:00 WIB
Mitos Seks Yang Dipertanyakan Remaja (Bagian 2) (Astri Soeparyono)

Di antara seks dan remaja, selalu ada mitos yang berada di tengah-tengahnya. Entah salah satu benar, mitos ini selalu menjadi ganjalan kita untuk mengetahui ilmu seks di tahap lebih jauh lagi.

Pemahaman tentang segala hal yang menyangkut seks harus diluruskan. Biar lebih amannya lagi, berikut ini adalah beberapa mitos seks yang dipertanyakan remaja. Semoga mencerahkan!

 

Baca bagian sebelumnya dengan klik di sini.

 

Kental atau encernya sperma itu bukan penanda sehat atau enggak sehat dari seseorang. Kondisi sperma itu sangat dipengaruhi apa yang kita konsumsi hingga masuk ke tubuh.

Zat-zat makanan atau minuman yang sudah berada di dalam tubuh sangat mendukung dari hasil produksi sperma. Cukup sulit untuk menentukan takaran kental, encer atau kekentalan ideal dari sperma. Sejauh apa yang kita konsumsi sehat dan mendukung, hal tersebut enggak akan memengaruhi kualitas sperma.

 

Sederhana tapi suka bikin cowok khawatir. Tapi tenang karena hal ini hanya mitos semata. Ejakulasi enggak kencang bukan berarti menjadi penanda loyo. Kejadian itu berkaitan dengan kondisi seberapa banyak buah zakar kita tengah menampung sperma.

Penis dan sekitarnya memiliki syaraf dan juga otot yang jumlahnya cukup banyak. Itu dia yang memengaruhi seberapa kencang sperma itu akan keluar. Jika penuh dan dengan kondisi yang fit, sperma akan lebih kencang ketika keluar demikian pula dengan sebaliknya.

Lanjut baca dengan klik di sini.

(atha/hai, foto: m)