Biasanya alasan ini dipakai kalau kita memang dekat banget dengan sahabat cowok kita. Keadaan ini dimanfaatkan supaya dia bisa putus dengan mudah. Sepertinya sih dia baik membiarkan kita dengan orang lain yang katanya lebih pantas. The real is: he doesn't love us anymore.
Let's face it: he moved on. Dia benar-benar sudah punya gebetan lain dan ini saat yang tepat untuk minta putus. Jangan ragu untuk meng-iya-kan kalau cowok kita minta putus dengan alasan ini.
Kalau kita langsung sedih waktu diputusin dengan alasan ini, kita harus cepat-cepat hapus air mata kita. Kalau pacar kita enggak bisa menerima kita apa adanya, buat apa hubungannya diteruskan? Enggak mungkin dong kita terus-terusan jadi orang yang sama tanpa perubahan? Apalagi kalau perubahannya jadi lebih baik.
Menyalahkan kepintaran kita juga bisa jadi alasan cowok minta putus. Cowok mengaku merasa terintimidasi dengan peringkat akademis kita di sekolah. Duh, enggak banget, deh. Masa hanya gara-gara kita dinilai lebih pintar dari dia, dia menyerah gitu aja? Kalau dia memang cowok yang baik, pasti dia lebih memilih untuk belajar bareng dan bikin dirinya sama pintarnya dengan kita.
Alasan beda agama biasanya jadi alasan paling umum buat putus. Dari awal kita pasti tahu dong kalau kita berbeda keyakinan. Seharusnya dari awal tahu kalau hubungan kita enggak akan bisa dibawa ke mana-mana. Bisa, tapi akan sulit. Dan kalau minta putus dengan alasan ini, tandanya cowok itu memang enggak pernah berniat pacaran serius sama kita.
Ini yang dinamakan dengan teori psikologi terbalik. Dengan sengaja menyalahkan dirinya sendiri, cowok akan membuat kita kasihan dengan keputusan yang diambilnya dan menyalahkan diri kita sendiri. Enggak jarang lho kita jadi berpikir, "jangan-jangan selama ini memang salah gue?" Jangan sampai terjebak pikiran itu ya, girls.
(audrey, foto: huffingtonpost.com)