Sesayang-sayangnya kita sama pacar, kita boleh lho mempertimbangkan untuk putus. Apalagi kalau si pacar udah menunjukkan tanda-tanda yang enggak beres. Toh semuanya buat kebaikan kita juga, kan. Ngomong-ngomong, tanda-tanda yang kayak apa sih?
Perna enggak dia marah banget sama kita sampai mengamuk kayak tokoh Hulk? Bahkan kita sendiri belum pernah melihat dia semarah dan semengerikan itu, lho. Kalau sampai mengamuk, itu tandanya kita harus ambil seribu langkah untuk menjauh. Karena kalau sekali saja pernah mengamuk, ia bisa melakukannya lagi di lain waktu. Yang terparah kalau sudah terjadi kekerasan di hubungan kita.
Sedikit-sedikit keputusan dia bisa berubah. Ketika janjian buat nge-date, sering kali pacar mengubah keputusan dan bilang enggak bisa datang. Belum lagi keputusan makan di mana selalu terserah kita. Kalau dia aja selalu bergantung sama keputusan kita, gimana kita bisa pasti selalu sama dia, ya?
Bukan berarti kita mau gembar-gembor soal pacaran kita. Tapi sedikit pengakuan kalau kita adalah pacarnya itu bisa bikin kita senang. Kalau dia aja enggak suka mengenalkan kita ke teman-temannya atau keluarganya, hal ini musti kita pertanyakan. Apa dia malu punya pacar kayak kita? We should be with someone who is proud of us.
Ketahuan bohong yang sepele aja sudah bikin sebal, apalagi kalau ketangkap basah lagi ngebohongin kita? Enggak perlu sampai bohong soal selingkuh (yang termasuk parah), tapi bohong kayak ngakunya lagi di rumah, tapi ternyata lagi main sama teman-teman aja musti kita waspadai, lho. Yang seperti ini aja bisa bohong, bagaimana soal yang lain?
Coba deh perhatikan cara dia memerlakukan orang lain. Apakah ia memerlakukan orang lain dengan sopan atau kasar? Kalau dia aja bisa kasar dengan orang lain, berarti suatu hari dia juga bisa kasar ke kita. Kita enggak mau dong diperlakukan seperti itu oleh pacar kita?
(audrey, foto: girlsguideto.com)