Kalau kita jatuh cinta, seluruh tubuh kita ikut berubah. Rasanya kayak kesemutan setiap lewat di depan dia, atau jantung kita berdebar waktu berbicara dengannya, dan susah tidur karena nunggu balasan chat dia. Ternyata, memang ada bukti ilmiah jatuh cinta berhubungan dengan otak kita. Makanya, saat kita jatuh cinta kita merasakan hal yang aneh. Dan sulit mengontrol diri melakukan hal konyol.
Kalau kita pernah trauma kekerasan saat kecil, kemungkinan besar akan susah untuk jatuh cinta. Dalam ilmu psikologi, hal ini terjadi karena otak kita terus menerus mengingat memori masa lalu.
Mencintai seseorang adalah obat alami untuk jauh dari sakit. Hasil penelitian membuktikan usia seseorang yang hidup menyendiri tanpa pasangan sangat pendek. Pernikahan sangat baik untuk kesehatan, khususnya cowok.
Stereotipe masyarakat menilai, cowok takut bilang 'I love you' ke ceweknya. Ternyata, data penelitian memberikan hasil berbeda. Cowok lebih sering mengucapkan kata 'I love you' dibanding cewek. Saat jatuh cinta, cowok enggak bisa menahan diri untuk mengungkapkan perasaannya.
Lain kali, setiap kita merasa sedih atau sakit hati karena suatu hal pegang tangan pacar kita. Fakta membuktikan, rasa sakit di hati akan berkurang saat berpegangan tangan. Penelitian juga menambahkan, walau hanya melihat foto pacar hati kita akan lebih baik dan rasa sakit berkurang.
Saat jatuh cinta, tubuh kita menghasilkan hormon serotonin walau jumlahnya kecil. Hormon ini menghubungkan cinta dengan OCD, obsessive compulsive disorder. Makanya, kita sering terobsesi dengan cowok kita. Bahkan posesif dengan pasangan kita.
(stefanie, foto: kdramastar.com)