Bertengkar dengan pacar enggak berarti harus langsung putus. Kalau untuk kasus di bawah ini, kita masih bisa bertoleransi. Selama alasan untuk bertahan masih masuk akal.
Punya pacar yang cemburuan kadang memang menyebalkan. Kita jadi sering berantem gara-gara sifatnya ini. Tapi, jangan langsung bilang putus. Sifat cemburuan masih bisa diterima selama alasannya masuk akal. Kita harus memahami kadar cemburu yang bisa diterima, seperti enggak menghambat aktivitas kita, enggak memonopoli waktu kita sehingga masih bisa main sama teman-teman, dan masih punya kesempatan untuk melakukan hal yang disuka. Tapi, kita harus hati-hati jika dia semakin cemburuan.
Penginnya punya pacar romantis yang suka memberi kejutan, selalu menjemput sepulang sekolah, ngirimin pesan-pesan lucu dan enggak henti-hentinya memuji kita. Tapi nyatanya? Hal itu cuma jadi impian. Jangan langsung bilang putus karena cuek bukan berarti enggak sayang.
Mungkin memang sifatnya yang enggak terlalu peduli sama hal kecil seperti itu. Dan, dia punya cara sendiri untuk menyampaikan rasa sayangnya. Ajak dia ngobrol baik-baik dan kemukakan apa yang kita inginkan.
Plus, dengarkan penjelasannya. Jika dia enggak menelepon malam-malam agar kita bisa belajar untuk ulangan besok, itu berarti dia sayang banget sama kita, bukannya cuek.
Kita sudah pacaran hampir satu tahun dan lama-lama, kok, terasa bosan? Enggak ada lagi hal seru yang bikin kita deg-degan. Merasa bosan bukan berarti udah enggak sayang lagi. Jika berada di tahap ini, itu tandanya kita harus mencari kegiatan lain.
Kita bisa mengajak pacar melakukan hal seru saat nge-date, seperti nonton film di halaman belakang rumah sambil piknik, masak bareng, olahraga bareng, atau double date. Sesekali memberi kejutan juga bisa menghindarkan kita dari rasa bosan. Jadi, ada banyak hal yang bisa dilakukan selain bilang putus.
(iif, foto: collider.com)