Bisa Kok, Jadi Pacar Yang Mandiri

By Astri Soeparyono, Sabtu, 1 Februari 2014 | 16:00 WIB
Bisa Kok, Jadi Pacar Yang Mandiri (Astri Soeparyono)

Punya pacar memang menyenangkan. Tapi kita enggak perlu jadi pacar yang clingy alias nempel terus, girls. 

Kalau kita tipe pasangan selalu ketemu setiap hari dan ke mana-mana selalu bareng, coba, deh, sesekali enggak ketemu dulu. Hal ini bisa bikin kita enggak cepat jenuh dengan hubungan kita sama pacar. Banyak kejadian pasangan yang putus akibat terlalu sering ketemu, karena ujung-ujungnya mereka merasa bosan. Lagi pula kita jadi bisa lebih fokus dengan diri kita sendiri. Kalau misalnya kita tipe pasangan yang satu sekolah, yang pastinya selalu ketemu setiap hari, kita bisa akali dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sekelas. Kalau kangen, kan kita bisa kangen-kangenan ketika weekend tiba. Hi-hi-hi. 

Bukan berarti menghindar dari pacar, tapi punya waktu untuk diri sendiri itu penting. Jadi kita bisa luangkan waktu sehari dalam seminggu atau dua kali sebulan di mana kita enggak diganggu sama sekali sama siapa pun. Kita cukup mengabarkan pacar sebelum me time dan sesudahnya. Ini juga bisa jadi ajang mempercantik diri, lho. Kita bisa nikmatin seharian di salon. Atau bisa juga cobain resep-resep masakan yang belum sempat kita coba.

Selama pacaran pasti kita suka ngobrolin macam-macam dan bertukar pikiran, kan? Coba ingat-ingat lagi, deh, kita tipe yang 'iya-iya' aja dengan pendapat pacar kita atau yang bisa mengungkapkan pikiran kita. Kalau kita termasuk tipe cewek yang pertama, ada baiknya kita mulai mengubah sikap kita tersebut. Apalagi kalau kita enggak sependapat dengan pacar. Kita boleh, lho, mengatakan "Kayaknya aku enggak sependapat sama kamu, deh. Menurut aku...karena...." ketika lagi berdebat. Hal tersebut enggak bikin kita jadi menyebalkan. Justru pacar kita jadi tahu kalau kita punya cara berpikir sendiri dengan logika yang masuk akal. 

Beri pacar kita sedikit ruang. Terus-terusan SMS atau menelepon untuk tahu dia lagi apa, di mana, atau lagi bareng siapa, lama-lama kita bukannya jadi pacar yang baik, tapi jadi satpam. Dari pada membombardir dengan isi chat yang enggak penting, lebih baik kasih kabar ketika perlu, dan baru chat lagi kalau sudah di rumah dan dalam keadaan santai. Obrolan pasti lebih seru karena kita bisa cerita panjang lebar tentang kejadian-kejadian seharian ini, dari yang konyol, lucu, aneh, ngeselin, atau yang enggak disangka-sangka sama sekali. 

Kalau kita terbiasa bertanya pendapat pacar terlebih dahulu sebelum ngapa-ngapain, kali ini kita harus belajar untuk bikin keputusan sendiri, girls. Contohnya, kalau kita ada acara belajar bareng sama teman-teman, kita enggak perlu minta ijin pacar dulu untuk pergi. Kita cukup mengabarkan kalau kita ada rencana apa aja. Tapi bukan berarti terus-menerus mengesampingkan pendapat pacar kita, ya. Sesekali minta pendapat dan mendengarkan dia boleh, terutama ketika harus bikin keputusan yang lumayan sulit. Tapi pada akhirnya, segala sesuatu jadi keputusan dan tanggung jawab kita.

Sedikit-sedikit boleh banget minta tolong jemput, minta tolong temani jalan, minta tolong ini-itu. Tapi kayaknya udah bukan jamannya lagi kalau terus-terusan manja dan mengandalkan pacar. Apalagi kalau ada masalah kecil aja, kita langsung lari ke pacar. Untuk jadi pacar mandiri, kita bisa coba untuk selesaikan masalah ini sendiri dulu, girls. Kalau memang enggak ada jalan keluar dan mentooook banget, kita bisa minta tolong pacar kita. Paling enggak, usaha sendiri dulu, ya! 

(audrey, foto: fanpop)