Selalu ada arti di balik sikap dia yang enggak kayak biasanya sama kita. Dia enggak lagi seperhatian dan sebaik dulu sama kita. Si dia pun sudah mulai jarang mengajak kita kencan duluan. Bahkan SMS dan chat dari dia enggak sesering biasanya. Nah, lho. Sebelum dia mau mengakhiri hubungan sama kita, dia bakal menunjukkan tanda-tanda tertentu, girls.
Percakapan kita dan si dia yang biasanya asyik dan ngalor-ngidul ke sana ke mari enggak kayak biasanya. Dia mulai sering ngomongin soal masa depan hubungan kita sama kalimat-kalimat yang pesimis. Yap, dia kedengaran ragu soal hubungan ini dan enggak jarang kita berantem gara-gara hal ini.
Biasanya dia sering banget curhat dan cerita soal kesehariannya sama kita, tapi kali ini dia agak lain. Dia cuma menghubungi kita waktu ada hal penting yang mau ditanyakan. Di samping itu, dia makin jarang ngobrol panjang lebar sama kita dan lebih memilih small talk. Sorot matanya ke kita waktu mengobrol juga enggak menyenangkan kayak biasanya.
Selama beberapa minggu terakhir, cuma kita yang punya inisiatif buat melakukan semuanya yang berhubungan sama hubungan ini. Mulai dari ngajak kencan, SMS duluan dan memberi hadiah-hadiah kecil. Sementara itu, si dia hanya menjawab dan seolah-olah jadi peran pasif dalam hubungan ini.
Biasanya kita suka diajak buat menghadiri acara main bareng sama teman-temannya. Kali ini, si dia terkesan sibuk sendiri dan enggak pernah mengajak kita lagi. Dia punya banyak acara, tapi kita enggak pernah terlibat di dalamnya.
Sikap si dia ke kita berubah 180 derajat. Dia enggak lagi menyapa kita dengan panggilan sayang kayak biasanya. Dia jadi lebih sering marah dan uring-uringan waktu ketemu kita atau bersikap dingin dan jarang bicara. Hmmm, kalau sudah begini siap-siap buat mendengar kalimat menyakitkan dari dia. Hiks.
(lana, foto: hercampus.com)