Aktor asal Australia yang sedang naik daun berkat Maleficent sebagai Prince Philips berbagi cerita soal perbedaan peran film terbarunya The Giver dan The Signal. Menurut Brenton Thwaites, dua film fiksi sci-fi ini mengaku senang melihat tanggapan positif dan pujian kritikus film saat pemutaran film tersebut pertama kalinya pada Festival Film Sundance awal tahun lalu.
Cowok yang lahir pada 10 Agustus 1989 ini mengaku butuh persiapan matang sebelum merasa yakin terjun ke proyek besar. Supaya aktingnya semakin baik, ia mendalami seni peran di Queensland University of Technology dan lulus tahun 2010 lalu. Sampai akhirnya ia masuk dalam serial TV, SLiDE sebagai Luke Gallagher. Semenjak itu, karirnya melesat tajam bahkan berhasil membuat juri audisi merasa kagum saat audisi Maleficent. Kepada situs Hit Fix, Brenton mengaku saat itu ia melihat iklan audisi The Giver. Dan akhirnya tertarik untuk mencobanya.
Saat mengerjakan proyek The Signal, Brenton mengaku banyak belajar dari lawan mainnya, Laurence Fishburne. Laurence merupakan aktor senior legendaris yang bermain pada film The Matrix. Ia mengajari Brenton banyak hal soal akting dan peran sci-fi. "Hal terpenting adalah berusaha relax sebelum kita beraksi di depan kamera," tiru Brenton pada ucapan Laurence.
Karakternya sebagai Nic, seorang hacker dan arsitek, yang tertangkap pada konspirasi space-age. Brenton menjelaskan ia harus berusaha memahami keadaan dan trauma yang dialami Nic saat itu. Dalam interviewnya Brenton menjelaskan film The Signed lebih sci-fi. Segala sesuatu pada perannya merupakan pertanyaan besar. Ia harus mempelajari berbagai koreografi serta bahasa tubuh perilaku traumatis dan depresi untuk mendapatkan akting yang sempurna.
Cowok yang beradu akting dengan Taylor Swift pada The Giver, mengakui selama berperan film ini ia harus melewati masa emosional pada karakternya. Dalam wawancaranya ia mengaku memang The Giver dan The Signal sama-sama film sci-fi. Tapi pada The Giver, emosional psikologisnya lebih mendalam dibanding karakternya pada The Signal.
"Menurutku The Giver berbeda karena tekanan psikologisnya lebih hebat dibanding The Signal. Karakterku pada film ini seperti berada pada tekanan kekuasaan seseorang. Bagaimana kita hidup di bawah tekanan tersebut," jelasnya.
(stefanie, foto: geektyrant.com)