Penggunaan narkoba semakin menjadi-jadi, terutama di kalangan remaja. Bahkan, di sepanjang tahun 2013 aja, ada lebih dari seratus jenis narkoba baru yang ditemukan. Karena fakta ini, Colombo Plan dan National Rehabilitation Center Uni Arab Emirates mengadakan konfensi internasional bertajuk 1st Global Forum For Youth Zleader On Drug Use Prevention. Acara ini diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab selama lima hari, mulai 10 Februari samoai 15 Februari 2014 dan diikuti oleh 241 peserta dari 50 negara.
Di hari pertama ini, kita bisa mencari tahu, kenapa sih setiap hari semakin banyak yang menggunakan narkoba? Masalah ini enggak hanya terjadi di Indonesia, tapi di hampir seluruh negara, terutama dalam sepuluh tahun terakhir.
Menurut Sadie L. Thimsen, Foreign Affairs Officer, INL Department of State, ada tiga hal penting yang menyebabkan hal tersebut. Yaitu perkembangan teknologi, budaya dan kebiasaan, serta harga narkoba itu sendiri. "Perkembangan teknologi mempermudah kita dalam mendapatkan narkoba. Hal tersebut terkait dengan kebiasaan kita untuk begaul, terutama generasi muda yang bersifat sosial sehingga makin lama usia pengguna narkoba semakin menurun. Dan harga narkoba yang murah membuat siapa saja bisa mendapatkan narkoba dengan mudah," jelas Sadie.
Banyaknya remaja yang menggunakan narkoba enggak bisa dipisahkan dari karakteristik remaja. Yaitu punya rasa ingin tahu yang tinggi, tekanan dalam kelompok, kecenderungan untuk meniru, dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Hal tersebut diakui oleh Dr. Hamad Al Ghafri, Director General National Rehabilitation Center, UAE.
"Remaja seringkali lebih mementingkan pendapat kelompok ketimbang diri sendiri. Sehingga, agar bisa dianggap cool oleh lingkungannya, remaja mencoba menggunakan narkoba. Hal ini juga didorong oleh tingginya rasa ingin tahu mereka tentang apa yang sebenarnya ada di dalam narkoba," jelas Dr. Hamad.
Karena hal tersebut, Global Forum ini diadakan sehingga kita semakin peduli dengan bahaya narkoba. "Jika kita peduli, kita bisa menolong diri sendiri agar tidak terjebak dalam bahaya natkoba. Setelah itu, kita bisa membantu lingkungan agar terbebas dari narkoba," ucap Tay Bian How, Secretary-General Colombo Plan Secretariat.
(iif)