From Print to Digital Media

By Marti, Sabtu, 8 Februari 2014 | 16:00 WIB
From Print to Digital Media (Marti)

Selamat Hari Pers Nasional, girlsss! Buat merayakan hari pers ini, kita coba mengenal lebih jauh yuk soal media massa. Berkat media, kita bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Entah itu dari TV, koran, majalah, atau juga internet. Kira-kira media apa ya yang paling tua di dunia ini? Dan, gimana perkembangannya sehingga muncul media online? Yuk, langsung aja kita intip sejarah media massa di dunia.

Perkembangan media massa bisa dibilang dimulai dari ditemukannya mesin cetak pada 1450 oleh seorang penemu asal Jerman, Johannes Gutenberg. Dari munculnya mesin cetak, informasi dan berita semakin mudah disebarkan ke banyak orang.

Media cetak yang pertama kali muncul adalah surat kabar. Pada 1600, mulai bermunculan surat kabar di wilayah Eropa dan Amerika. Surat kabar semakin berkembang hingga era 1800-an. Bahkan, mulai awal era 1800-an, media cetak enggak cuma bisa ditemukan di koran aja tetapi juga di majalah, tabloid, dan buku. Walaupun cetakannya masih hitam putih, media cetak merupakan salah satu wadah informasi yang digemari banget oleh masyarakat jaman dulu.

Nah, mulai awal jaman 1900-an, koran dan majalah mulai mengembangkan tampilan berita. Enggak cuma tulisan aja tapi juga ada gambar dan foto. Bahkan, pada 1910, majalah National Geographic mulai menggunakan empat warna daripada dua warna biasanya yaitu hitam dan putih. Wih, pasti keren banget tuh kalau di masa itu. Hi-hi.

Kita beralih ke era 1900-an awal di mana ini bukan cuma era media cetak makin berinovasi, tapi juga era di mana radio mulai muncul. Pada masa Perang Dunia II, radio jadi media populer untuk menyebarkan informasi soal politik, perang, dan ekonomi. Bahkan, Presiden AS Franklin Roosevelt yang menjabat dari 1933-1945 ini menggunakan radio untuk mengabarkan rakyat soal isu-isu negaranya. Radio sebetulnya telah muncul pada 1894 oleh Guglielmo Marconi. Radio bekerja dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Pada 1925, televisi mulai ditemukan oleh John Logie Baird. Televisi mulai jadi media elektronik yang populer sejak akhir era 1940-an. Televisi bukan cuma menyebarkan berita aja, tapi juga bisa menghibur masyarakat dengan tampilannya yang menarik seperti gambar bergerak, walau masih berwarna hitam putih. Pada masa itu, acara komedi berjudul Texaco Star Theater yang dibintangi Milton Berle jadi program TV yang populer banget di masyarakat. Sejak saat itu, tepatnya era 1950-an, TV jadi media hiburan dan informasi yang dicari masyarakat.

Sejak era 1950-an, media cetak dan elektronik sama-sama terus berkembang dan berinovasi. Hingga pada 1970-an, teknologi internet mulai berkembang dengan munculnya email yang memudahkan orang untuk berkomunikasi tanpa memperhitungkan jarak. Internet makin berkembang terutama pada 1990 yang ditandai dengan munculnya World Wide Web atau www yang muncul dari buah pemikiran Tim Berners-Lee. Berkat penemuan itu, informasi semakin mudah disebarluaskan. Seiring dengan berkembangnya internet seperti adanya video, audio, gambar, dan tulisan dalam satu media saja, membuat orang berbondong-bondong memanfaatkan internet.

Kecepatan juga jadi keunggulan internet. Informasi yang didapatkan saat ini dapat segera disebarkan saat itu juga. Banyak media tradisional pun, seperti koran, majalah, radio, dan televisi, mulai mengembangkan situs berita mereka masing-masing. Misalnya, harian Kompas dengan situs kompas.com. Dan juga majalah kaWanku pastinya, dengan situs kawankumagz.com. Hi-hi. Seru, kan, dunia media itu?

(nana, foto: rocketwatcher.com)