Wow, Minyak Jelantah Bisa Dibuat Pupuk!

By , Sabtu, 28 Desember 2013 | 16:00 WIB
Wow, Minyak Jelantah Bisa Dibuat Pupuk! (cewekbanget)

Kebayang, ya, sehitam apa minyak jelantah. Rasanya enggak mungkin lagi kita pakai. Pasti kadar kolesterol di minyak itu tinggi banget. Mendingan dibuang aja, deh. Eh tunggu, girls. Ternyata di Australia minyak jelantah malah dibjadikan pupuk. Kok bisa, ya?

Ternyata yang punya ide buat menjadikan minyak jelantah pupuk karbon adalah pakar hortikultura dari Kawasan Teritori Utara Australia. Mereka mebuat pupuk karbon dari minyak bekas goreng ikan dan keripik kentang alias minyak jelantah. Pupuk itu diperuntukkan buat tanaman seperti pohon buah-buahan dan sayuran. Chris Nathaniel, pakar hortikultura dari Tropiculture Australia butuh waktu 10 tahun bikin pupuk karbon dari minyak jelantah tersebut.

Percaya atau enggak, ide pembuatan pupuk ini inspirasinya dari pohon mangga yang terletak di sebelah sebuah pom bensin di Darwin, lho. Setiap panen, buah mangga dari pohon itu berat-berat dan banyak.

Menurut dugaan Chris Nathaniel, pohon itu kayaknya senang dengan bau karbon dari bensin. Setelah itu dia mencoba buat bikin replika dari zat penyubur karbon itu dari minyak sayur bekas pakai.

"Awalnya saya mengira pohon mangga itu subur karena menghirup uap bensin. Saya kemudian memulai percobaan dengan menyiramkan sedikit bensin di sekeliling pohon mangga yang diujicobakan untuk mengetahui apa hasilnya. ternyata karbon lah yang membuat pohon mangga itu subur berbuah lebat dan besar," kata Chris.

Ternyata Chris butuh 160 kali percobaan dengan menghabiskan 60.000 dollar Australia atau sekitar Rp 600 juta buat mencari campuran komposisi nutrisi yang tepat. Well, menurut Chris, tanaman dan pohon merespon baik minyak yang disemprotkan ke bagian daun mereka. "Tapi kita cuma perlu menyemprotkanya sedikit saja. 15 mililiter per liter air. Jangan menyemprotkan pupuk karbon ini terlalu sering karena minyak bisa menutupi seluruh stomata atau pori pori pernafasan yang ada di daun," katanya.

(arin, foto: kompas.com)