Festival Teater Pelajar 2013: Tanamkan Budi Pekerti Lewat Seni

By Astri Soeparyono, Senin, 18 November 2013 | 16:00 WIB
Festival Teater Pelajar 2013: Tanamkan Budi Pekerti Lewat Seni (Astri Soeparyono)

Untuk keenam kalinya, Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Festival Teater Pelajar (FTP) 2013 di Kudus, Jawa Tengah. FTP merupakan lomba seni teater pelajar yang melibatkan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Kudus. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, final FTP tahun ini diselenggarakan pada Sabtu (16/11) dan Minggu (17/11) di GOR Bulutangkis Djarum Kaliputu.

Ada lima SMP dan lima SMA yang berhasil masuk ke babak final. Saat tampil di final, setiap sekolah sukses menyuguhkan penampilan yang menarik dan kreatif. Enggak hanya itu, mereka juga nunjukkin semangat tinggi buat terus mempelajari dan melestarikan budaya Indonesia melalui seni teater. Ketiga juri kala itu, Sha Ine Febriyanti, Bambang Widiharto, dan Herry Dim, pun kagum dengan semangat remaja-remaja Kudus.

Pemenang teater terbaik untuk tingkat SMP jatuh kepada Teater Garis dari MTs NU Mawaqi'ul Ulum dengan karya berjudul Lay-Liaku. Sementara untuk tingkat SMA, gelar teater terbaik jatuh kepada Teater Studio-One dari SMA 1 Kudus dengan karya berjudul GERR.

Selain meningkatkan minat remaja terhadap dunia seni teater, Festival Teater Pelajar juga dapat menjadi wadah kegiatan yang positif. Pelajar-pelajar SMP atau SMA jadi lebih aktif dan peduli terhadap budaya dan budi pekerti yang dijunjung bangsa Indonesia.

Menurut pemerintah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Didik Hartoko, FTP dapat menjadi ajang yang bagus untuk para remaja terutama dalam membentuk budi pekerti mereka. Bahkan, menurutnya, sejak digelar acara ini, laporan tentang tawuran pelajar pun sudah berkurang.

Nilai-nilai moral memang dapat dipetik melalui kegiatan seni teater. Enggak hanya dari segi cerita, proses keseluruhan produksi teater pun turut melibatkan nilai-nilai positif. Makanya, FTP enggak cuma sebagai ajang perlombaan tetapi juga menjadi wahana kreativitas dan budi pekerti.

(nana)