Sampai sekarang kita susah dapat pacar? Bisa jadi kita punya standar soal cowok yang enggak masuk akal. Coba cek dulu, deh.
Pastilah kita punya definisi cowok ideal. Wajar kok bila memasukan sifat baik, jujur, lucu dalam katagori ideal. Atau cowok tinggi, berbadan atletis, suka musik. Tapi ketika definisinya terlalu detil dan ribet, kita enggak akan bisa ketemu cowok yang masuk dalam katagori ideal itu. Misalnya: harus cowok yang tingginya di atas 180, harus yang enggak pakai kacamata dan rambutnya cepak. Harus cowok yang punya mobil, enggak mau sama cowok yang cuma punya motor. Kriteria seperti ini bisa menghambat kita mendapatkan pacar.
Tiba-tiba ada cowok yang suka sama kita dan ngajak kita jalan. Tapi karena dia punya satu kelemahan, kita jadi menolak dia. Misalnya, dia itu jerawatan atau dia enggak suka musik brit pop seperti kita. Waah... sayang banget karena satu kelemahan kecil kita menolak. Coba pikir-pikir lagi, ini kan baru sebatas ngajak jalan. Kita bukan otomatis jadi pacar dia kan? Kenali lebih dulu, kadang-kadang cowok yang sepintas biasa aja, kalau kenal lebih jauh bisa seru juga lho.
Kita membayangkan kisah percintaan kita seromantis film. Hmn... agak berat tuh. Apalagi sampai membandingkan kelakukan cowok di dunia nyata dengan karakter di film. Coba pikir baik-baik dengan logika. Apakah mungkin ada bad boy yang jatuh cinta sama kita mati-matian hingga mau berubah drastis dan mencurahkan seluruh hidupnya buat kita seperti di film? Hi-hi-hi mustahil banget deh. Daripada membayangkan yang mustahil, nikmati saja hal-hal kecil yang ada di sekeiling kita. Dari hal sederhana tetap bisa tercipta hal-hal romantis juga kok.
Coba ingat-ingat berapa kali teman kita bilang kalau kita terlalu pemilih. Mungkin pendapat mereka benar. Cek lagi prioritas dan kriteria pacar kita. Obrolin sama teman kita, mana yang masuk akal dan mana yang enggak.
(muti, foto: inonit.in)