Ada masalah kecil sedikit, dia marah. Terus kita jadi terbawa emosi dan bang! Akhirnya pertengkaran itu terjadi. Rasanya capek berantem terus sama dia, ya? Padahal waktu awal PDKT dia manis banget sama kita dan enggak sedikit pun ada masalah yang bikin berantem. Kira-kira kenapa bisa begitu, ya?
Kalau setiap berantem masalahnya itu-itu saja dan enggak pernah ada solusi, mungkin kamu sama dia enggak punya keinginan buat saling mengerti alias egois. Dalam sebuah hubungan hal itu yang paling utama, lho. Jadi, kalau keinginan buat saling mengerti saja enggak ada, buat apa diterusin?
Kalau kamu masih kepengin lanjut sama dia, ubah sifat egois itu biar enggak melulu berantem sama dia. Begitu juga sama pacar, coba bicarakan keluhan ini sama dia dan minta sedikit perubahan. Perubahan kecil kayak gini saja bisa berdampak besar sama hubungan kalian.
Capek secapek-capeknya? Duh, itu bukan pertanda baik. Merasa capek sama seseorang berarti memang kita sudah enggak menghargainya kayak dulu lagi. Coba tanya diri sendiri, apakah kita masih bisa lanjut sama hubungan kayak gini? Cuma diri kita sendiri yang tau.
Setelah tanya diri sendiri, tentu kita juga perlu pendapat pacar. Jangan memutuskan secara sepihak. Keputusan buat jadian juga bukan pilihan satu orang, kan? Makanya, buat putus pun harus dengan kesepakatan bersama.
(lana, foto: youqueen.com)