Nge-date seringkali identik sama budaya boros. Habisnya, tiap kali jalan bareng pacar, aktivitas yang dilakukan enggak jauh dari ke mal, makan berdua, dan nonton film di bioskop. Akhirnya, selain banyak uang yang terbuang, kita dan pacar juga jadi bosan. Apa enggak ada aktivitas lain yang bisa dilakukan pas pacaran selain ke mal?
Eits, jangan keburu malas nge-date, girls. Ada beberapa ide yang bisa bikin waktu kencan dengan pacar lebih berwarna plus menambah wawasan soal negara tercinta, Indonesia. Yep, cobain, deh date kaya budaya. Selain bakal kasih pengalaman pacaran yang beda, kita dan pacar juga bisa melestarikan budaya Indonesia yang, sedihnya, sudah banyak enggak diperhatikan. Belajar Membatik di Museum Tekstil Jakarta Siapa enggak kenal kain yang satu ini. Saking bagus coraknya, batik hampir saja mau diklaim sama negara tetangga. Ck ck... Di museum ini, kita berdua enggak cuma bakal melihat keindahan 1.800 corak kain tradisional Indonesia. Kita bisa juga mengikuti workshop membatik. Di sini, kita akan diajari cara menggambar atau menjiplak, mencanting, sampai mewarnai kain batik itu sendiri. Dan hebatnya, ini semua diselenggarakan secara gratis oleh Museum Tekstil! Kalau berminat membawa pulang kain batik hasil karya sendiri, enggak ada salahnya kita mengajak si dia ke Jalan K.S. Tubun, Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Membuat Wayang di Museum Wayang Museum wayang seperti namanya memang terkenal dengan koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada juga koleksi topeng dari Bali, Cirebon, Yogyakarta, Malang, dan Surakarta. Kalau melihat-lihat saja mungkin memang akan terasa membosankan. Tapi kalau untuk membuat wayang sendiri? Hmm, siapa takut. Museum ini memang menyediakan kursus untuk membuat wayang golek dan wayang kulit. Dan pengunjung dari berbagai tingkat usia boleh banget ikut mendesain wayang yang diinginkan. Tapi, enggak seperti museum tekstil yang selalu mengadakan workshop setiap hari, kalau tertarik mengikuti kursus membuat wayang kita terlebih dahulu harus menghubungi pihak Museum Wayang. Soalnya, mereka butuh waktu untuk mempersiapkan semua bahan yang dibutuhkan. Museum Wayang beralamat di Jl. Pintu Besar Utara no. 27, Jakarta Barat. Mendesain Layang-Layang di Museum Layang-Layang Psst, tanyakan, deh sama pacar apa dia termasuk salah satu pecinta layang-layang waktu kecil. Kalau iya, kita bisa banget mengajak dia berkunjung ke sini. Selain bisa melihat koleksi layang-layang yang beraneka ragam baik dari dalam maupun luar negeri, pihak museum juga menyediakan workshop pembuatan layang-layang. Yang lebih menantang, kita enggak bakal cuma mendesain layangan saja. Mainan ini harus kita bikin mulai dari nol, yaitu dari rangka bambu. Kalau sudah selesai dan pas cuaca berangin, kita dan pacar bisa banget menerbangkan layang-layang buatan sendiri di halaman museum. Harga workshop sudah termasuk dengan tiket, yaitu Rp 10 ribu. Kalau tertarik, datang saja ke Museum Layang-Layang yang berlokasi di Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta. Bermain Angklung di Saung Angklung Udjo Alat musik dari bambu asal Jawa Barat ini memang punya suara yang khas di telinga. Alat musik ini pun unik karena masing-masing angklung punya nada sendiri. Dan dia baru akan terdengar indah bila beberapa angklung dimainkan bergantian. Kalau penasaran dengan alat musik tradisional yang satu ini, enggak ada salahnya berkunjung ke Saung Angklung Udjo kalau sedang liburan ke Bandung. Di saung ini, kita enggak hanya akan menikmati pertunjukan angklung tetapi juga bisa menikmati workshop membuat angklung itu sendiri. Dan kalau sudah jadi, kita bisa membawanya pulang sebagai cinderamata. Bermain angklung bareng pacar? Siapa takut. Hi hi... Melestarikan Bahasa Jawa Kuno di Museum Trowulan Lokasinya memang jauh dari Jakarta. Tepatnya berada di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Di sini kita enggak hanya bisa mempelajari kisah dan sejarah Kerajaan Majapahit. Museum Trowulan menyimpan koleksi peninggalan kerajaan yang sempat dipimpin oleh Hayam Wuruk ini. Kita bisa melihat arca raja Airlangga sampai maket candi Jawi. Uniknya, di museum ini, kita juga bisa belajar bahasa Jawa kuno yang sudah enggak banyak dipakai. Kursus ini berlangsung 4 kali dalam sebulan. Di sini, kita dan pacar bisa belajar mengenal dan menulis huruf Jawa kuno. Hmm, bangga, kan, bisa membawa pulang tulisan dalam bahasa Jawa kuno ke rumah?
(steffi)