ouch, pacarku posesif!

By , Minggu, 29 Januari 2012 | 16:00 WIB
ouch, pacarku posesif! (cewekbanget)

Punya pacar posesif memang mengesalkan. Tenang, kalau pacar udah telanjur bersikap posesif. Belum terlambat kok untuk bersikap lebih tegas kepada pacar dan diri sendiri pastinya. 

Sedekat-dekatnya kita dengan pacar, sebisa mungkin lakukan sendiri apa yang bisa kita lakukan. Misalnya, kalau biasanya kita selalu minta jemput pacar sepulang eskul, mulai sekarang coba deh pulang sendiri. Dengan melakukan sendiri apa yang bisa kita lakukan, kita jadi enggak terlalu tergantung dengan pacar. Sehingga dia jadi enggak bisa seenaknya memperlakukan kita.

Kadang saking kita percaya kepada pacar, semua password Email, Facebook, Twitter, bahkan sampai pin ATM pun kita berikan. Padahal dengan memberi password akun pribadi, kita sama aja membiarkan orang lain untuk mengintip kehidupan pribadi kita. Bayangkan deh, ketika putus, dia bisa aja lho mengobrak-abrik atau bahkan membajak Twitter dan Facebook kita.

Kalau lagi pacaran, rasanya dunia jadi milik berdua aja. Tapi biar bagaimanapun, kita harus tetap berikan waktu hangout bersama sahabat. Yah sekali deh dalam sebulan. Bahkan kita tetap harus punya waktu untuk diri sendiri. Ngumpul bareng teman dan tetap melakukan kegiatan yang kita sukai membuat dunia kita enggak hanya tentang pacar. Jadi ketika pacar mulai berani untuk bersikap macam-macam, kita enggak sendiri. Ada banyak dukungan dari orang sekitar.

Ketika kita tahu bahwa keinginan pacar mulai enggak masuk akal. Misalnya dia enggak suka melihat kita ngobrol sama teman cowok lain. Saatnya tegas bilang enggak. Apalagi kalau dia mulai berani memaksakan kehendaknya yang jelas-jelas merugikan kita, seperti memaksa untuk berhubungan seksual. Ups, diri kita adalah milik kita! Enggak ada satu pun orang boleh mengatur kita termasuk pacar. Kalau dia masih tetap bersikeras untuk memaksakan keinginan, putus hubungan adalah jalan paling baik. Benaran deh, you deserve to be treated with respect!

Yang namanya pacaran adalah teman berbagi. Dengan punya pacar, kita jadi seseorang yang siap menemani saat bete, senang, sampai sedih. Nah, kalau ternyata kita enggak bisa meluapkan bagaimana perasaan kepada pacar, kebayang enggak sih betapa tersiksanya? Hubungan pacaran yang sehat seharusnya sih bisa saling mengisi dan berbagi. Kalau pacaran hanya membuat takut, itu berarti bukan pacaran dong.