Zedd: Dari Musik Klasik ke EDM

By Astri Soeparyono, Jumat, 14 Maret 2014 | 16:00 WIB
Zedd: Dari Musik Klasik ke EDM (Astri Soeparyono)

Dalam waktu 12 bulan saja, Zedd tampil di 150 show, menjadi produser untuk artis terkenal seperti Justin Bieber dan Lady Gaga, dan memenangkan Grammy Awards pertamanya tahun 2014. 

"You have to make sure that the first single is not old by the time the last one is out," aku Anton Zaslavski, DJ asal Jerman yang lebih dikenal dengan nama Zedd. Prinsip inilah yang selalu dipegang Zedd. Enggak heran jika karya terbaru Zedd selalu ditunggu-tunggu. Yang terakhir, tentu saja, Find You, single terbaru featuring Matthew Koma dan Miriam Bryant yang menjadi original soundtrack film Divergent

Menjadi musisi bukan hal baru bagi cowok kelahiran Saratov, Rusia, 2 September 1989 ini. Ayahnya seorang gitaris dan guru gitar, sedangkan ibunya mengajar piano. Karena pengaruh orangtuanya inilah, Zedd mulai belajar musik klasik waktu berumur empat tahun. 

"Orangtuaku menyuruh belajar piano. Meski suka piano, aku enggak suka belajar teori atau hanya belajar apa yang ada di music sheet," aku Zedd yang merekam lagu pertamanya waktu berumur enam tahun. 

Ketika berumur 12 tahun, Zedd melupakan musik klasik dan beralih ke hardcore-rock dan bergabung dalam band bernama Dioramic. "Aku pikir akan berada di band rock selamanya," aku Zedd

Awalnya, Zedd malah enggak suka, lho, sama electronic music. "I thought it sounded stupid. Setiap lagu kedengeran sama aja," bebernya. Perkenalan Zedd dengan EDM dimulai empat tahun lalu. Tepatnya, setelah Zedd enggak sengaja mendengarkan DJ asal Prancis, Justice. "Selain Justice, waktu pertama kali memproduksi electronic music, yang aku tahu cuma Daft Punk, he-he-he," curhat Zedd

Dalam bermusik, Zedd enggak pengin membatasi kreativitasnya. Background pendidikan dan kemampuan bermain alat musik ternyata sangat membantu dalam memproduksi lagu.

Walaupun EDM kental dengan imej pesta dan club, Zedd justru enggak pengin lagu-lagunya hanya bisa dinikmati di club aja. "Aku pengin siapa saja bisa menikmati musikku di mana pun yang mereka suka. Bahkan saat di rumah atau di mobil," tambah Zedd. Karena itu, dia lebih suka disebut sebagai musisi ketimbang DJ.

(iif, foto: zimbio.com)