Kota Malang mendapat penghargaan sebagai Kota Pusaka Indonesia dari Indonesia Heritage Trust perwakilan International National Trust Organisation yang berpusat di London. Penghargaan ini diberikan kepada kota yang terbukti melakukan pelestarian situs sejarah selama 10 tahun terakhir. Selain Malang, penghargaan yang sama juga diterima Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Penghargaan ini diberikan kepada pegiat sejarah dan pimpinan Yayasan Inggil Kota Malang, Dwi Cahyono. Dwi dinilai memiliki peran nyata dalam mengembangkan dan melestarikan situs sejarah dan budaya di Malang. "Selama 10 tahun kami menghabiskan anggaran Rp 10 Miliar tanpa bantuan dari pemerintah," ujar Dwi.
Yayasan Inggil sejak tahun 1996 telah menyelamatkan 86 cagar budaya, meneliti sejarah, menulis buku, dan mendokumentasikan sejarah Majapahit dan Budaya Kota Malang. Selain itu, yayasan ini juga menata kawasan berkonsep budaya mulai alun-alun merdeka, stasiun Malang, pasar tradisional, dan pelestarian warisan sejarah di Kota Malang lainnya.
Setelah mendapat pengakuan sebagai kota pusaka Indonesia, kini Kota Malang didaftarkan sebagai kota pusaka dunia. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ida Ayu Wahyuni mengatakan bahwa penetapan Malang sebagai kota pusaka akan menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, akan diadakan pula berbagai kegiatan budaya di Malang.
Sumber: tempo.co.id
(atifa, foto: tempo.co.id/AbdiPurnomo)