Madre (2013) : Antara Cinta, Biang Roti & Pilihan Hidup

By Marti, Rabu, 3 April 2013 | 16:00 WIB
Madre (2013) : Antara Cinta, Biang Roti & Pilihan Hidup (Marti)

Tansen (Vino G. Bastian) adalah seorang pemuda yang selalu pengin hidup bebas dengan menjalani hidupnya sebagai surfer. Hingga suatu hari dia mendapati kenyataan bahwa dia adalah cucu dari Tan Sin Gie, kakek keturunan Tionghoa yang dulunya adalah pembuat roti terkenal. Sang kakek pun mewarisi Tan Sen sebuah kunci lemari es berisi adonan biang roti istimewa berumur 70 tahun bernama Madre, sekaligus toko roti Tan de Bakker, untuk dia kelola.

Di sinilah Tansen bertemu Pak Hadi (Didi Petet) pegawai yang setia menjaga Tan De Bakker dan para pekerja Tan De Bakker terdahulu. Mereka sudah lama menunggu kedatangan Tansen agar bisa menghidupkan kembali Tan De Bakker menggunakan Madre. Tapi Tansen yang  merasa enggak mengerti apa-apa soal roti dan pengin hidup bebas, berniat menjual Madre pada Meilan (Laura Basuki), pengusaha roti toko Fairy Bread yang terobsesi pada biang roti. Tapi karena melihat Pak Hadi dan pekerja toko lain begitu sedih akan kehilangan Madre, Tansen pun mengurungkan niatnya lalu pergi meninggalkan Tan De Bakker.

Tapi Tansen masih terus kepikiran apakah dia harus kembali dan menghidupkan kembali Tan De Bakker ataukah tetap menjalani hidup bebasnya. Saat itu, Mei datang membujuk Tansen untuk bekerja sama menghidupkan kembali Tan De Bakker. Tawaran Mei pun diterima. Tan De Bakker hidup kembali, dan hubungan Tansen dengan Mei pun makin dekat. Tapi eksistensi Madre dan perasaan sukanya pada Mei ternyata mendatangkan konflik yang mengancam keberlangsungan Tan De Bakker dan Madre.

Nuansa Klasik Asik

Film yang diangkat dari buku karya Dee Lestari tahun 2011, dengan judul yang sama ini menampilkan cerita yang sederhana dan mudah dicerna. Lalu dialog dan interaksi dari sosok Pak Hadi dengan logat Sunda-nya yang kental juga para pegawai toko yang semunya adalah nenek dan kakek esentrik, berhasil menghasilkan humor lucu yang bikin kita tambah enjoy nonton.  

Cinematrografi dari film ini juga berhasil menampilkan sudut-sudut jalan Braga, Bandung yang klasik dan menarik, plus suasananya yang hangat. Berhasil membawa kita ke nuansa tahun 1950-an. Apalagi setting toko Tan De Bakker yang jadul dan detail dengan menampilkan kulkas jadul, mesin kasir jadul, oven jadul dan segala perabotan dan proses pembuatan roti jadul, bikin pengin langsung ke sana untuk menikmati susana dan roti klasiknya

(aisha, foto: dok. madrethemovie)