Kadang, kita enggak sengaja melakukan tindak bullying. Misalnya seperti calling-names atau memberikan julukan enggak menyenangkan buat teman. Awalnya, hanya bercanda. Tapi kita enggak tahu bagaimana perasaan teman yang kita juluki macam-macam itu. Ini jadi salah satu pembahasan Amal dari Yayasan Sejiwa tentang bullying. Amal berusaha memberikan gambaran sederhana tentang bullying pada teman-teman di SMA Tarakanita 1 Jakarta.
Dibantu teknologi, bullying merambah ke dunia maya. Berganti nama jadi cyberbullying dengan dampak yang sama seriusnya. "Ngomongin atau menyindir teman di Twitter misalnya. Lalu teman yang lain ikut komentar. Walaupun memakai #nomention tapi siapa tahu orangnya sadar kalau itu ditujukan buat dia. Itu juga cyberbullying," jelas Amal.
Ayo, lawan!
Ada banyak cara untuk menyakiti seseorang. Ada banyak cara juga buat menghindari atau menguranginya, girls. Pengalaman musisi J-Flow bisa jadi inspirasi. Punya pengalaman masa kecil jadi korban bullying, J-Flow punya solusi.
"Lawan penondasan dengan pembuktian," kata J-Flow. Awalnya J-Flow merasa enggak berdaya di-bully. Lalu dia sembat ingin membalas dan jadi pelaku bully. Sampai akhirnya dia sadar kalau bullying bisa berdampak besar. Dia menyesal. Dan dia sadar, salah satu cara melawan penindas adalah dengan berprestasi.
"Gue coba aktof di basket, ternyata gue kurang tinggi. Gue coba berbagai hobi lainnya dan mencoba untuk sukses, tapi selalu menemukan orang yang lebih jago. Sampai akhirnya gue nemu musik," kisahnya.
So girls, biarkan prestasi yang bicara dan jadi bukti kalau enggak ada seorangpun yang bisa menindas kita. Jangan lupa juga ikutan Unbeatable Fun Girl 2012 dan jadi duta anti bullying &cyberbullying. Udah bosen kan melihat teman-teman di sekitar kita jadi korban?
(astri, foto: thomas)