Jumat (27 Juli 2012) lalu, SMP St. Theresia menyelenggarakan pentas seni berupa drama musikal yang berjudul Bali Shuffling (Ada Banjar di Hatiku) dalam rangka memperingati 60 tahun SMP St. Theresia.
Drama musikal yang berlatar belakang budaya Bali ini melibatkan sekitar 227 siswa-siwi kelas 8 dan 9 SMP St. Theresia. Kenapa dipilih tema budaya Bali?
"Lewat pensi ini kami bertujuan untuk kembali mengingatkan betapa berharga dan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya negara Indonesia." kata Eleonora selaku ketua OSIS SMP St. Theresia.
Acara yang digelar di Gedung Graha Bhakti Budaya ini enggak cuma menyajikan drama musikal. Ada juga beberapa booth penjual makanan. Jadi sesudah nonton bisa langsung jajan, deh.
Tari tadisional versus shuffling
Drama musikal ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Agung, dia adalah anak dari pemilik sanggar tari tradisional Bale Banjar Theresia. Tapi Agung sama sekali tidak tertarik dengan tari Bali, dia dan teman-temannya malah menari shuffling. Agung menganggap tari Bali itu kuno, dia juga tidak tertarik untuk mewarisi Bale Banjar tersebut karena sudah mendapatkan beasiswa untuk belajar menari di Amerika.
Sontak Ibu Agung kaget, karena jika Agung ke Amerika maka Bale Banjar Theresia yang sudah berusia 60 tahun itu akan ditutup. Belum lagi masalah hutang Ibu Agung yang sudah menumpuk kepada Pak Putu, sehingga membuat Ibu Agung berpikiran akan menjual Bale Banjar itu kepada Pak Putu. Keesokan harinya Agung diberitahu oleh teman-temannya kalau Sandy akan datang ke Bali bersama teman-teman bulenya, jadi mereka akan berlatih menari shuffle untuk penyambutan.
Namun, ketika Sandy dan teman-teman bulenya datang ke Bale Banjar, mereka sama sekali tidak tertarik dengan tarian shuffle Agung. Sandy dan teman-temannya justru tertarik dengan tari tradisional Bali yang ditampilkan oleh murid-murid Bale Banjar Theresia karena menurut Sandy tarian shuffle sudah biasa di Ameika.
Setelah itu Agung pun sadar dan bertekad untuk membantu ibunya membereskan masalah di Bale Banjar. Akhirnya Agung dan teman-temannya pentas di Ubud dengan menggabungkan tarian tradisional Bali dan shuffle, pertunjukan mereka sukses, dan dana berhasil terkumpul untuk Bale Banjar mereka.
Sr. Elisabeth Sri Utami selaku kepala sekolah SMP St. Theresia bilang "kalau pentas seni ini bertujuan untuk memberdayakan potensi yang dimiliki siswa agar menjadi lebih terampil, serta melatih keberanian siswa untuk tampil di depan umum, walaupun masih banyak kekurangan namun siswa telah mempersembahkan potensi mereka secara maksimal."
Sukses terus ya siswa-siswi SMP St. Theresia!
(ika)