Twitter dihebohkan oleh kisah seorang ibu yang menceritakan kalau keponakannya menjadi korban bullying di sebuah sekolah swasta terkenal di Jakarta.
Lewat akun Twitter-nya dia menjelaskan kalau keponakannya, Ary (15) adalah siswa baru di SMA Seruni Don Bosco, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Belum lama ini, ketika Ary sedang mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) dia pulang lebih larut dari biasanya. Tidak hanya terlambat, Ary juga pulang dalam keadaan memar juga ada luka bakar seperti bekas rokok.
Ditangani Polisi
Karena kejadian ini Ary dan keluarga menuntut pihak sekolah dan meminta pertanggungjawaban para pelaku bully. Ary juga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Dalam pernyataannya pada kepolisian Rabu (25/06) lalu, Ary mengatakan telah mengalami tindak kekerasan dari 18 orang seniornya. Kejadian tersebut berlangsung antara pukul 14.00-22.00 WIB Senin (23/06) lalu. Hasil visum menunjukkan Ary mengalami memar pada wajah, lebam pada rusuk, dan bekas sundutan rokok pada tengkuk.
Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Hermawan di Mapolres Jakarta Selatan memberikan keterangan kalau diduda korban bullying ada tiga orang. Namun baru Ary yang melapor. Pihak sekolah juga akan segera dipanggil untuk menjelaskan kejadian ini. Dan kejadian ini resmi diselidiki oleh pihak kepolisian karena masuk dalam tindakan kriminal.
Sekolah bisa kena sanksi
Komisi Perlindungan Anak juga ikut memberikan pendapat menganai kejadian ini. Bahwa pihak sekolah harus ikut bertanggung jawab. Sekolah juga bisa dikenakan sanksi kalau terbukti tidak melakukan pencegahan terjadinya bullying. Karena mendidik siswa baru dengan tindak kekerasan tidak dibenarkan.
Girls, kalau kamu melihat tindakan kekerasan atau bullying di sekitarmu segera laporkan pada orang tua atau guru. Jangan anggap remeh, karena beberapa tindakan bullying bisa digolongkan tindakan kriminal. Semoga kasus Ary bisa segera diselesaikan. Yuk berusaha agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Say no to bullying!
(astri)
sumber berita: kompas.com