Sepuluh tahun lalu, kita mengenal Shandy Aulia sebagai Tita, karakter utama dalam film layar lebar Eiffel I'm In Love. Kini, sepuluh tahun sudah ia berkarier lewat film, sinetron, iklan, bahkan belakangan ia menggeluti dunia fashion yang juga disebutnya sebagai bagian dari passion cewek kelahiran Jakarta, 23 Juni 1987 ini. Label fashion SA adalah salah satu bukti signature-nya. Tetapi, nyatanya itu semua itu belum komplit, sebab pada Jumat (24/1) sore itu Shandy Aulia masih sempat meluncurkan novel pertamanya berjudul Incomplete.
Yap, lewat buku yang diterbitkan Gramedia ini, cewek yang masih cantik dari dulu ini bisa juga menuangkan curahan hatinya dalam sebuah buku yang katanya terlalu feminin untuk dibaca para lelaki. Meski demikian, siapa pun bisa membaca buku setebal 272 halaman ini. Kata Shandy, ia cuma mau menegaskan kalau di balik wajah cantiknya, ada kisah yang belum diketahui orang banyak. Atau juga dari banyak tuduhan miring soal dirinya, di sini lah ia menjawab kegelisahan itu semua. Kita (pembaca) akan mengenal Shandy lebih dekat, bahkan sejak ia kecil, remaja, dan (kini) dewasa.
Curahan hati
"Ini bukan biografi, ini curahan hati. Saya akan bagikan ini semua, sebab ini (menulis) salah satu impian lama saya," ucapnya saat meluncurkan novel berjudul Incomplete di Kinokuniya Bookstores, Plaza Senayan.
Kalau melihat sampul belakang buku Incomplete ini, Shandy menuangkan kalimat panjang yang bisa menggugah siapa saja untuk membuka lembar demi lembar curahan hatinya tersebut.
"Orang bilang aku hanya menjual kecantikan, orang bilang aku bodoh karena pernah tidak naik kelas, orang bilang aku cewek matre, orang bilang aku anak produk keluarga broken home, biarlah orang berkata apa, asalkan aku yakin, jalan hidupku tetap berpegang pada tangan Tuhan."
Pas buat cewek
Shandy membayangkan, nantinya siapa pun bisa membaca ceritanya tersebut. Bagi para cewek, mungkin buku ini bakal mudah dicerna, tetapi untuk para cowok, kata Shandy setidaknya buku bisa untuk mencari tahu bagaimana seorang cewek dalam mengambil keputusanan, atau berikan saja kepada cewek-cewek kita.
"Bukannya saya ingin menuai apa dari pembaca. Saya hanya berharap buku ini akan bisa mengajak mereka untuk lebih positif, bisa mengubah masa depan untuk lebih baik lagi dan memberi satu pandangan dan semangat serta memberikan support satu sama lain," katanya enggak mau kejadian (buruk) yang lama yang pernah dialaminya terjadi kepada pembaca.
Jadi kalau ingin mengenal Shandy Aulia, silakan baca saja bukunya. Siapa tahu menginspirasi.
(sobri/hai, foto: hai)