Pernah jadi band pembuka untuk konser boyband terkenal seperti One Direction bikin nama cowok-cowok ini langsung melejit. Pengalaman seru apa aja, sih, yang mereka alami waktu tur bareng anak-anak One Direction?
Pertama kali tahu ketika mereka akan jadi band pembuka selama tur Take Me Home-nya One Direction, cowok-cowok ini merasa enggak percaya sama sekali. "Suatu pagi aku buka Twitter dan banyak banget mention yang masuk dan aku enggak tahu kenapa. Ternyata, Louis Tomlinson yang nge-tweet soal salah satu video kami dan semua fans-nya jadi heboh," cerita Calum.
Dan kita semua tahu kalau akhirnya pihak One Direction menghubungi mereka untuk ikut tur. "Rasanya masih enggak nyangka aja sampai sekarang kalau kami bisa tampil dengan band sebesar mereka. It's surreal!"
Berada di satu panggung yang sama dengan artis yang besar enggak bikin 5 Second of Summer, atau yang biasa disebut dengan 5SoS, jadi grogi. Mereka justru merasa nyaman banget bisa main musik bareng sama anak-anak One Direction. Sehingga ketika tampil di panggung bareng, Luke, Michael, Calum, dan Ashton bisa tampil dengan santai dan playful. "They are cool, by the way," tambah Luke.
Enggak bisa dipungkiri kalau tweet dari Louis One Direction berpengaruh buat video musik mereka di YouTube. "It's simply amazing! Sejak tweet dari Louis itu, viewers video kami bisa mencapai angka 150.000 hanya dalam waktu satu minggu saja! Enggak pernah terjadi hal seperti itu sebelumnya. Ha-ha-ha!" ujar Ashton.
Bukan cuma jumlah viewers aja yang berubah, tapi juga jadwal manggung mereka yang berubah drastis. Sebelumnya jadwal manggung mereka enggak terlalu padat, girls, tapi sejak kejadian tersebut, kesibukan mereka langsung enggak ada habis-habisnya. "Sekarang kalau aku lihat kalender di iPhone-ku, yang ada di pikiranku itu, jadwal manggung di sana dan sini. Pokoknya enggak berhenti-berhenti!" kata Michael.
Jangan sangka kalau selama tur Take Me Home ini semua lancar-lancar aja, girls. Ternyata masih ada kendala buat cowok-cowok 5SoS ini. Salah satunya adalah bahasa! Meskipun mereka sama-sama memakai bahasa Inggris dalam berkomunikasi, 5SoS dan One Direction masih susah untuk saling mengerti. Hal ini karena mereka memiliki aksen yang berbeda-beda, yang satu aksen Australian dan yang lain aksen British.
"Awalnya kami susah banget mengerti omongan mereka. Ketika lagi bicara, kadang kami sampai mengerutkan wajah dan bilang, 'What? What did you say?' saking enggak jelas mereka ngomong apa," ujar Luke. Hal yang sama juga terjadi dengan anak-anak One Direction. "Karena kami enggak pernah berhadapan langsung dengan orang Inggris lebih dari dua sekaligus. It's a little bit confusing. Ha-ha-ha," tambahnya.
(audrey, foto: timeout.com)