Ngomongin soal jazz nggak bisa dilepaskan dari lagu-lagu bernada santai dan lirik yang menenangkan hati. Enggak heran, jazz bukan menjadi aliran yang favorit di kalangan remaja.
Namun, tunggu dulu! Selama si pelaku musik itu sendiri kreatif, jazz nggak bakal membosankan, kok. Apalagi kalau difokuskan kepada komposisi instrumennya sendiri.
Well, Angga Puradiredja dari Maliq & D'Essentials punya rahasia sendiri tentang menghadirkan musik jazz yang berwarna. Yuk, simak!
Buat yang masih awam mungkin bakal berpikir kalau main jazz harus banyak teknik. Karena sang musisi nggak cuma dituntut untuk memainkan alat musik, tetapi juga punya soul yang konstan.
"Kalau gue, sih, ngeliat jazz sekarang yang disebut jazz di Indonesia itu simpelnya, nih, ya..., sesuatu yang nggak pop, nggak rock, nggak dangdut. Jadi, aneh dikit, oh..., jazz, nih! Kayak dibuat mudah, gitu," ujar Angga.
Dari sejarahnya sendiri, jazz sendiri banyak dipengaruhi oleh perkembangan musik blues di Amerika Serikat. Otomatis, proses itu melahirkan banyak konsep-konsep yang berbeda. Buat Angga, jazz itu apa adanya saja.
"Jazz dan blues itu sendiri. Kami nggak bakalan menyebut 'ini kurang blues, deh', 'lo musti ngeblues, deh', enggak gitu juga, lho. Jadi, mungkin penting antara satu genre tertentu sama genre yang dibawain sama," jelasnya.