Agnes Monica: "Nez Academy Untuk Belajar Bukan Hanya Ngetop"

By Astri Soeparyono, Kamis, 16 Januari 2014 | 16:00 WIB
Agnes Monica: ()

Agnes mengaku cukup puas dengan terselenggaranya grand final Nez Academy. Maklum saja, ia memang terlibat sejak awal dalam program pencarian bakat ini. Baginya, Nez Academy adalah produksi Indonesia yang tak kalah dengan ajang pencarian bakat sejenis yang diadopsi dari luar negeri. 

"Saat saya dapat tawaran, mereka bilang ingin membuat semacam talent scout. Saya lalu sampaikan konsep saya, seperti sekolah. Makanya pakai nama academy dan mereka yang lolos dan masuk karantina disebut Student. Saya yang buat coaching dan kurikulumnya, agar mereka tahu inner image -nya seperti apa," ungkap Agnes yang belum lama ini bekerja sama dengan musisi asal Amerika Serikat, Timbaland

"Saya bisa seperti sekarang ini bukan diatur oleh manajemen, terutama soal mengatur schedule. Tapi saya memiliki rasa tanggung jawab melatih kemandirian untuk terus belajar. Ini harus lahir dari diri sendiri. Jadi, keinginan para Student  untuk terus belajar harus lebih besar dari keinginan mereka untukngetop. Itu yang saya tekankan kepada para Student," tutur Agnes penuh semangat. 

Artis multitalenta ini pun ikut meramu "mata pelajaran" di Nez Academy - Class of 2013 dan melakukan pencarian Student dengan cara audisi video melalui YouTube, yang dibuka pada Agustus 2013 lalu. Agnez sendirilah yang melakukan seleksi dan memilih sebanyak 22 Students . Mereka yang lolos kemudian dikarantina untuk mendapatkan training khusus dari Agnes, dengan beberapa coach yang dipilih sendiri pula oleh Agnes

Selain Agnes, para coach itu adalah Indra Azis, Bertha, Reza Muhammad, Bung Octav, Heintje, Daniel Mananta, Chitra Subiyakto, Candil, dan Didi Petet. Training yang berhubungan dengan dunia entertainment  yang diberikan antara lain strength and conditioning, vocal, dance, public speaking, fashion, music arrangement , serta acting class . Para Student mendapat sejumlah tugas yang akan menentukan apakah ia sanggup bertahan atau tidak selama mereka di karantina, dengan sistem eliminasi yang disebut Drop Out

 

(erni/tabloidnova.com, foto: thejakartapost.com)