Aaron Ramsey: Dari Rugby Ke Sepakbola

By Astri Soeparyono, Senin, 2 Desember 2013 | 16:00 WIB
Aaron Ramsey: Dari Rugby Ke Sepakbola (Astri Soeparyono)

Setelah bertahun-tahun mengatasi trauma atas patah kakinya, Aaron Ramsey berhasil menemukan kembali kepercayaan diri dan enggak henti-hentinya mencetak gol.

Lima tahun lalu, Aaron hanyalah remaja pemalu dari Caerphilly, Wales, yang akhirnya mendapat kesempatan untuk main di salah satu tim besar di dunia, Arsenal. Aaron enggak pernah menyangka jika dalam waktu lima tahun, dirinya menjadi salah satu pemain bola yang ditakuti lawan ketika beraksi di tengah lapangan.

Padahal, awalnya Aaron adalah pemain rugby. Cowok kelahiran 26 Desember 1990 ini menghabiskan masa kecilnya dengan bermain rugby dan bergabung dalam tim rugby sekolah. Beranjak remaja, Aaron menemukan dirinya jatuh cinta pada sepakbola dan memutuskan untuk berhenti main rugby.

Dan, Aaron membuat pilihan yang sangat tepat. Apalagi ketika dia bertemu dengan Arsene Wenger, pelatih Arsenal, yang memintanya bergabung dengan tim itu. "Aku bangga banget bisa mengenal Arsene. Beliaulah yang membuatku bisa jadi sehebat sekarang," aku Aaron.

"Pertama kali gabung dengan Arsenal, aku adalah remaja yang punya banyak mimpi, seperti selalu ingin main di tim utama dan jadi pemain hebat. Tapi, cedera membuatku memikirkan ulang mimpiku itu," aku Aaron. Tahun 2010 lalu, Aaron mengalami patah kaki ketika kena tackle (tindakan pemain lawan dalam menghalangi pemain ketika menggiring bola) pemain Stoke City, Ryan Shawcross.

Cedera itu enggak hanya mengganggu secara fisik, tapi juga mental. "Aku sempat stres dan takut enggak bisa main bola lagi. Karena jalan tanpa bantuan pun aku enggak bisa. Beruntung aku dikelilingi dokter, keluarga, dan tim yang memberiku masukan agar aku berhenti berpikir negatif," ungkap Aaron. Meski fisiknya bisa sembuh dalam waktu sembilan bulan, Aaron mengaku butuh waktu dua tahun untuk mengobati mentalnya yang mengalami trauma hingga akhirnya bisa kembali percaya diri.

Cedera ini juga membuatnya belajar banyak. Aaron menyadari pentingnya punya pikiran positif karena hal tersebut bisa membuatnya lebih tenang. Dia jadi lebih berhati-hati dan enggak terlalu emosional. Dan Aaron memang sudah menemukan kembali kepercayaan dirinya. Di musim 2013/2014 yang baru berjalan hampir tiga bulan ini, Aaron sudah membukukan sebelas gol dan membawa Arsenal memimpin klasemen sementara. Plus, gelar player of the month di bulan September kemarin yang diberikan oleh FA (Asosiasi Sepakbola Inggris).

(iif, foto: football365.com)