Erika Linder: Model Cewek Sekaligus Cowok

By Marti, Minggu, 17 November 2013 | 16:00 WIB
Erika Linder: Model Cewek Sekaligus Cowok (Marti)

Girls, sudah nonton video lyrics Unconditionally dari Katy perry? Di video itu, ada satu cewek yang menarik perhatian. Namanya Erika Linder, model asal Swedia. Tapi, Erika bukan sembarang model, lho.

Oleh beberapa pengamat fashion, Erika disebut-sebut sebagai a new movement within the fashion industry. Soalnya, Erika bisa menjadi model cewek dan cowok sekaligus. Dan, Erika mengaku paling nyaman sebagai male-female model ini. "I have too much imagination to just be one gender. Dan, selama aku senang dengan apa yang aku kerjakan, aku enggak peduli harus diidentifikasikan dengan gender apa," ujar cewek kelahiran 11 Mei 1990 ini.

Erika memang memiliki kecantikan yang unik. Banyak yang bilang dia memiliki mata seperti Leonardo diCaprio dan tulang pipi seperti River Phoenix. Kebetulan, Erika memang menyukai kedua aktor ini. Lucunya, nih, di pemotretan pertamanya, Erika diminta berperan sebagai Leo muda di salah satu majalah Swedia. Sejak saat itu, dia mulai dikenal banyak orang.

Selama ini Erika melihat dunia fashion sangat membosankan karena hanya ada model cewek dan cowok saja. Erika yang sangat menyukai tantangan ini mencoba mengubah stereotype itu. "Aku pengin jadi keduanya, cewek dan cowok. Aku rasa aku berhasil. Sudah dua tahun aku melakukannya, buktinya aku masih bertahan di industri ini," aku Erika.

"I'm not the typical barbie doll modeling face. What you see is what you get basically." Itu adalah mantra hidup yang selalu dipegang Erika sampai sekarang. Karena itulah dia merasa makin nyaman dengan pekerjaannya ini.

Menurut Erika, enggak susah, lho, untuk terlihat seksi. Syaratnya hanyalah percaya diri dan nyaman dengan keadaan diri sendiri. "Kita enggak perlu memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Kalau menurut orang lain pakaian terbuka itu seksi tapi kita enggak nyaman, hasilnya percuma. Kita enggak akan terlihat seksi," ujar Erika.

Hal inilah yang membuat Erika gampang akrab dengan orang lain. Erika yang sejak kecil sudah suka bergaya tomboy ini mengaku paling enggak suka hal yang ribet dan penuh tekanan. "Biarkan saja orang lain menilai apapun dengan caranya sendiri karena aku juga punya penilaianku sendiri. Saranku adalah, tetaplah jadi diri sendiri," nasihat Erika.

Erika kecil mungkin enggak pernah terpikirkan untuk jadi model. Dia lebih suka main sepak bola bareng teman-temannya ketimbang berdandan. Tapi waktu berumur empat belas tahun, seorang agensi model menawarkannya untuk jadi model ketika dia selesai menonton konser. Butuh waktu enam tahun bagi Erika untuk memikirkannya. Ketika dia sudah kuliah di jurusan hukum, Erika akhirnya memutuskan untuk jadi model.

Meski dibesarkan di kota kecil di Swedia, Erika punya mimpi kalau suatu hari nanti dia pasti bisa menaklukkan kota mode terkenal seperti New York dan Paris. "Aku mungkin termasuk telat jadi model karena baru mulai di umur 20 tahun, tapi menurutku kita enggak pernah terlambat untuk bermimpi selama kita enggak menyerah untuk mendapatkannya,"ujar Erika.

Sekarang, Erika sudah punya banyak target dalam karirnya, tapi Erika memilih untuk merahasiakannya. "Aku merasa sekarang justru baru memulai karirku karena masih banyak hal lain menungguku di depan sana," ujar Erika. Satu yang pasti, Erika akan selalu menjadi dirinya sendiri, termasuk tetap menjadi model cowok. Good luck, Erika.

(iif. foto: whensallymetsally.co.uk)