Indonesia Fashion Week 2012 Day3: Dari Cheongsam hingga Sulam Usus Lampung

By , Sabtu, 25 Februari 2012 | 16:00 WIB
Indonesia Fashion Week 2012 Day3: Dari Cheongsam hingga Sulam Usus Lampung (cewekbanget)

Di hari ketiga yang jatuh pada Sabtu, membuat suasana JCC jadi lebih ramai dari hari-hari sebelumnya. Apalagi hari ini ada tiga fashion show yang menarik dan ditunggu-tunggu, yaitu fashion show Encore! oleh Designers' Parade, Offerings oleh Lenny Agustin dan Psychedelic Slang oleh Deden Siswanto, Ghea Panggabean, Eny Ming dan Defrico Audy. Tuuh gimana enggak bikin ngiler. Bisa jadi keseluruhan fashion show hari ketiga adalah menggabungkan unsur etnik dengan gaya modern.  Jadi kerasa betapa kayanya busana tradisional Indonesia. Dan asyiknya lagi, semua itu tetap bisa dimodifikasi sehingga tetap terlihat masa kini. Fashion show pertama Encore! merupakan show gabungan ini terdiri atas 16 desainer dari seluruh Indonesia.  Kebayang deh, betapa beragamnya desain-desain yang ditampilkan. Ada yang mengkreasikan batik dan tenun jadi rok kemben, rok mini. Ada juga yang bermain dengan warna-warna cerah seperti permen.Belum lagi sepatu-sepatu yang digunakan,duh jadi pengin punya!

Sementara fashion show Offerings oleh Lenny Agustine menampilkan busana untuk pesta cocktail  yang terinspirasi dari Sulam Usus Lampung. Desain Lenny yang satu ini cocok banget buat kita. Kesannya fresh dan funky. Rasanya perlu punya satu nih, buat koleksi. Ada model rok mini, rok terusan, blus tanpa lengan dengan berbagai warna yang bisa dikombinasikan juga dengan sepatu hak tinggi atau wedges. Fashion show terakhir juga menampilkan banyak sentuhan etnik. Ada Ghea Panggabean yang menampilkan gaya peranakan. Pastinya ada kebaya encim dan cheongsam. Tapi keduanya sudah diubah,dong. Kebaya encim berubah jadi  rok terusan yang cantik. Sementara cheongsam jadi seperti gaun pesta berbahan bludur yang mewah dengan warna merah dan hijau ditambah selendang bludru panjang. Sementara Wong Kito Chino by Defrico Audy menampilkan gaya kain Sumatra Selatan.  Serba emas dan perak ditambah aksen bulu-bulu pada bagian bahunya. Kesannya mewah banget.  yang Rasanya seperti melihat putri-putri pada pesta dansa. Desain baju yang ini cocok buat kita pergi ke pesta prom. Tinggal cari cowok buat kita gandeng,ya. :-)  Kalau kita enggak tertarik dengan yang etnik, ada desain dari Eny Ming. Cewek ini memamerkan desain yang serba minimalis dengan dominasi warna-warna hitam dan abu-abu. Sederhana tapi tetap cantik.

Diluar fashion show, masih banyak keramaian yang terjadi. Di counter Martha Tilaaar ada sudut dimana kita bisa melihat kain-kain khas Kupang Nusa Tenggara Timur ditenun. Tersedia dengan berbagai ukuran yang bisa kita jadikan pasmina, scarf atau selimut. Harga berkisar antara Rp 150 ribu hingga satu juta. Kita bahkan bisa melihat bagaimana proses kain-kain tersebut ditenun. Booth-booth yang lain pun enggak kalah menariknya.  Selain berbagai batik, ada juga booth tas-tas kain, sepatu dari batik dengan harga berkisar antara Rp 200 ribu hingga 500 ribu. Dandan cantik dengan gaya etnik? Bisa banget! muti