Asa Butterfield: From London to New Orleans

By Astri Soeparyono, Senin, 26 Agustus 2013 | 16:00 WIB
Asa Butterfield: From London to New Orleans (Astri Soeparyono)

Demi memainkan karakter Ender di film terbarunya, Asa rajin online di Skype dan mengajak keluarganya pindah negara.

Setelah dua tahun menghilang dari layar lebar, kini Asa siap menghibur kita lagi. Film terbarunya, Ender's Game, rencananya akan dirilis awal November nanti. Film ini diadaptasi dari novel science-fiction berjudul sama karya Orson Scott Card yang dirilis tahun 1985. Fans berat buku Ender's Game ternyata udah lama banget menunggu buku kesukaan mereka dibuat versi filmnya.

Asa merasa beruntung banget bisa memainkan tokoh utama, Ender Wiggin, di film ini. Selain karena bermain dengan ratusan pemeran pembantu dan senior di dunia film seperti Harrison Ford dan Ben Kingsley, ia punya alasan lain yang bikin ia senang.

"Aku senang sekali saat mendapatkan peran yang sangat berkesan ini. Bayangkan, aku memainkan karakter yang dicintai banyak orang, peran yang memimpin manusia untuk melawan zero gravity dengan senjata laser, main dengan para senior di dunia film dan ratusan anak yang menjadi cameo. It blew my mind, really," bebernya.

Ender's Game bercerita tentang keadaan manusia 70 tahun setelah terjadinya serangan alien yang disebut sebagai formics atau boggers. Untuk mengantisipasi serangan tersebut, dibentuklah 'Battle School' yang melatih anak-anak berbakat untuk menjadi tentara perang. Seorang anak bernama Ender yang memiliki kecerdasan di atas anak-anak lainnya, ditugaskan memimpin pasukan untuk mengatur strategi saat berperang.

Demi kelancaran syuting film ini, Asa, ibu, dan saudara perempuannya pindah dari London ke New Orleans. Mereka tinggal di dekat lokasi syuting selama lima bulan. Buat Asa, memerankan karakter Ender jadi kemajuan besar untuk kariernya di dunia film.

Berhubung Asa baru membaca bukunya saat mau casting, jadi ia mendalami perannya dengan berusaha sesering mungkin ngobrol sama Gavin Hood, sutradara film ini. "Aku sering ngobrol sama Gavin lewat Skype soal karakter Ender ini. Kita berbagi pikiran dan pendapat juga."

Buat Asa, jadi terkenal dan main film besar itu enggak bikin dia berubah. Dia tetap cowok berumur 16 tahun yang pergi ke sekolah dan melakukan kegiatan remaja pada umumnya saat enggak syuting.

Sama kayak cowok remaja kebanyakan, Asa suka bermain games bareng ayah dan kakak laki-lakinya. Hobi mereka itu menghasilkan karya juga, lho! Akhir tahun 2013, mereka bertiga membuat sebuah game menyetir mobil di iPad bernama Racing Blind.

"Saat sedang nunggu waktu akting di lokasi syuting The Boy In The Striped Pyjamas (2008), aku, ayah, dan kakakku memainkan suatu permainan menggunakan pulpen dan kertas. Dan, akhirnya akhir 2012 lalu, kami punya ide untuk membuat game itu jadi lebih baik dan bisa dimainkan di iPad. Lalu, kita membuatnya, deh, dan diberi nama Racing Blind. Setahu aku, cuma game itu di App Store yang bisa dimainkan dengan mata tertutup. Adik perempuanku yang berumur 3 tahun, jago banget memainkan game ini."

(audrey/isma, foto: bestmovie.it)