Stephan El Shaarawy: Mohawk Andalan

By Astri Soeparyono, Senin, 27 Mei 2013 | 16:00 WIB
Stephan El Shaarawy: Mohawk Andalan (Astri Soeparyono)

Meski sempat diomelin teman satu tim karena rambut mohawk-nya, Shaarawy tetap memertahankannya. Salah satu alasannya karena cewek-cewek banyak yang suka. Hi-hi-hi.

Waktu pertama kali gabung ke AC Milan tahun 2011 lalu, Shaarawy sempat bikin teman setimnya, Zlatan Ibrahimovic dan Antonio Cassano yang saat itu masih bermain di AC Milan, geregetan karena rambut mohawk-nya. "Ibra sering mengancam untuk memotong rambutku, tapi pada akhirnya dia enggak pernah benar-benar mengambil gunting atau pencukur rambut buat memotongnya. Begitu juga Cassano," cerita Shaarawy.

Bahkan kapten AC Milan, Massimo Ambrosini pun pernah mengancam Shaarawy soal rambutnya itu. "Aku harap dia mencetak setidaknya 15 gol. Kalau enggak, aku akan potong mohawk-nya. Kalau dia bisa mencetak tujuh gol sebelum Natal, aku akan membiayai liburannya," ucap sang kapten. Kerennya, semua tantangan itu berhasil dijawab dengan sukses oleh Shaarawy. Hi-hi-hi.

Meski sering kenal omel, Shaarawy keukeuh memertahankan model rambutnya. "Absolutely not. No one touches the hair," katanya jika ada yang menyuruhnya potong rambut. "Let's say it's aerodynamic," tambahnya membela diri.  Sejak masih remaja, Shaarawy memang sudah menggunakan gaya rambut yang di Italia disebut sebagai 'la cresta' yang berarti mohawk yang pendek di bagian belakang dan panjang di bagian depan, seperti ombak. "The girls really like it, so I keep it," aku cowok kelahiran Italia ini.

Shaarawy juga sempat bikin Genaro Gatusso, mantan pemain AC Milan lainnya kesal karena dia merapikan dan membentuk alisnya."Saat menyadarinya, dia langsung mengomeliku. 'Kamu seharusnya cuma memikirkan main bola yang bagus (bukan bergaya membentuk alis), kamu mengerti?' katanya. Tapi dia adalah orang yang hebat, aku akan merindukannya,' tutur Shaarawy.

Jadi fenomena di Italia dan AC Milan yang berarti dapat banyak perhatian,  diakui Shaarawy sempat bikin dia kesulitan untuk tetap rendah hati. "Aku pikir akan mudah menjaga diri agar enggak besar kepala. Tapi ternyata susah. Dulu setiap kali melihat pemain bola terkenal, aku selalu berpikir kenapa mereka selalu arogan. Tapi saat berada di posisi mereka, di mana banyak fans yang minta foto bareng atau tanda tangan, terus dielu-elukan, walaupun sebenarnya kamu enggak memintanya, aku jadi mengerti," ceritanya.

Untung saja hal ini bisa diatasi karena kehadiran sang ayah. "Aku bersyukur ayahku selalu ada untukku. Dia enggak membiarkan aku sendirian di Milan dan selalu menjaga aku agar tetap rendah hati," katanya.

Meski gitu, Shaarawy ngaku kalau dia juga tetap menikmati jadi terkenal apalagi saat mendapat banyak perhatian dari cewek-cewek. "Saat kamu masuk ke Serie A, perhatian cewek-cewek padamu akan bertambah berkali-kali lipat. Aku menyukainya", katanya jujur.

Tapi Shaarwy ngaku jarang pacaran atau hang out untuk cari cewek. Shaarawy lebih suka berkenalan sama cewek lewat Facebook. "Kamu bisa menemukan banyak hal seru di dunia maya," kata cowok yang juga rajin Twitteran ini.