Pemeran tokoh Sebastian Kydd dalam serial The Carrie Diaries ini senang bisa bermain dalam serial yang settingnya tahun 80-an. Dia jadi banyak belajar soal tren dan musik tahun ini.
"Aku ini musik junkie. Aku suka festival musik. Coachella salah satu festial musik yang aku suka. Aku selalu mendengarkan musik. Karena serial ini juga aku jadi tertarik sama musik tahun 80-an. Aku jadi suka The Cars, dan beberapa musik punk era 80an seperti The Smiths," ucapnya.
Selain musik, Austin juga jadi rajin memperhatikan film-film tahun 80an sebagai bahan referensi. " Setiap nonton trailer (serial The Carrie Diaries) aku merasa lagi nonton film-filmnya John Hughes (sutradara spesialis film remaja tahun 80-an). Aku suka film The Breakfast Club dan semua film-film karyanya, "I love John Hughes. May he rest in peace."
Berperan sebagai Sebastian, mau enggak mau Austin jadi mikirin juga fashion yang dipakai oleh tokoh yang dimainkannya. Dalam serial ini diceritakan kalau Sebastian punya jaket hitam kesayangan yang dibelinya di Roma. Dan dalam setiap episode nyaris Austin selalu tampil dengan jaket hitam itu.
Austin sering berdiskusi soal baju yang Sebastian dengan Eric Daman, bagian kostum serial Carrie. "Eric itu asyik banget. Aku bisa email dia dan ngobrolin macam-macam. Walau ini tahun 80-an aku merasa sebagai cowok pemberontak, Sebastian enggak bakal pakai baju trend 80-an. Dia akan bergaya era 50-an. Di bukunya kan digamabarkan dia sukanya sama Clint Eastwood dan suka banget sama James Dean," jelas Austin.
Austin dan Eric akhirnya memutuskan gayanya Sebastian akan terinspirasi dengan kedua icon era 50-an itu. "Eric dan aku beberapa kali berdiskusi dan memutuskan kalau Sebastian itu akan mirip gaya Marlon Brando dan James Dean, bukan seperti gayanya Rob Lowe atau icon tahun 80an."
(muti, foto: fanpop.com)