Sarah Hyland: New York Gal

By Astri Soeparyono, Kamis, 1 November 2012 | 16:00 WIB
Sarah Hyland: New York Gal (Astri Soeparyono)

Demi karirnya, Sarah pindah dari New York ke Los Angeles. Tapi dia masih tetap menganggap dirinya sebagai New Yorker. Sarah lahir dan besar di daerah East Village - New York City (NYC). Sejak kecil Sarah sudah tertarik dengan dunia akting. Apalagi orang tuanya juga bekerja di dunia hiburan. Sarah mendapat banyak bantuan dari orang tuanya mencari agent, audisi dan hal-hal berbau akting lainnya.  

Untuk urusan sekolah saja Sarah sudah memilih sekolah di Performing Art School di New York. "Sekolahku kecil. Kita enggak punya cheerleaders, tim football atau pun siswa nerd,"kenangnya. 

Lokasi sekolahnya hanya beberapa blok dari Winter Garden Teather, salah satu teater terkenal di daerah Broadway. Dan dia sering berjalan kaki menuju Times Square, persimpangan terkenal di daerah midtown Manhattan, buat nongkrong atau hang out dengan teman-temannya. Sarah paling senang makan di Via Della Pace, sebuah restoran Italia. "Aku suka Lasagne di Via Della Pace. Pemiliknya orang Roma, jadi semua yang ada di menunya berasal dari resep ibunya," ucap Sarah. 

Menunggu di subway

Sebagai  kota metropolitan yang besar, ada beberapa hal yang bikin Sarah sebal dengan NYC. Salah satunya adalah ketika menunggu kereta subway yang sering lama. Terutama ketika dia lagi buru-buru. Sarah juga sering melihat banyak peminta-minta dan pengamen. Dia sampai tahu mana yang beneran mana yang bohong. 

"Aku enggak selalu ngasih mereka. Tergantung, kalau mereka terlihat benaran susah baru aku kasih. Aku sering lihat banyak orang di East Village pura-pura kakinya buntung. Lalu mereka meluruskan kakinya di tempat tersembunyi setelah mendapatkan uang.  Aku lebih suka memberi uang pada pengamen yang berbakat." 

Sarah juga enggak terlalu suka dengan kondisi Times Square yang sekarang. Menurutnya sudah terlalu dipenuhi oleh tempat belanja. "Aku selalu kangen suasana lama Times Square terutama di bulan Agustus. New York udah banyak yang berubah. Times Square sekarang jadi pusat belanja yang mengerikan dengan banyak kursi dan meja dimana-mana, mulai dari Times Square hingga ke Herald Square. I am not ht biggest fan of this whole thing," ucapnya. 

Walau begitu Sarah tetap merasa kangen kembali ke NYC. Setiap liburan syuting yang panjang dia akan pulang ke rumah ortunya di NYC. " I'm a New Yorker. Aku kan lahir dan besar disitu. Jadi New Yorker itu lebih pada sikap dan cara kita menghadapi sesuatu. Aku rasa aku tetap jadi New Yorker.

(muti, foto: vk.com)