Isabelle Fuhrman: Berteman Dengan Pisau

By , Kamis, 15 Maret 2012 | 16:00 WIB
Isabelle Fuhrman: Berteman Dengan Pisau (cewekbanget)

 

Buat pecinta film horor mungkin mengenal Isabelle lewat perannya sebagai Esther,cewek tua yang terperangkap dalam tubuh anak-anak  di film The Orphan. Sekarang Isabelle berperan sesuai dengan umurnya. Namun masih enggak jauh-jauh dari peran antagonis. Dalam film The Hunger Games, Isabelle berperan sebagai  Clove. Cewek dari distrik dua yang keji tapi juga tangkas. Isabelle bilang kalau dia selalu tertarik dengan peran-peran antagonis. “ Aku suka memerankan orang yang punya sisi gelap. Berbeda dengan karakter baik, kita pasti penasaran kenapa dia bisa jadi jahat? Apa yang membuat dia ingin berbuat seperti itu? Aku ini mencoba mengerti seperti apa orang-orang seperti itu?” jelas Isabelle.

 

Karena tokoh Clove digambarkan tidak sedetil  karakter utama, jadi Isabelle berusaha untuk mencari tahu sendiri seperti apa Clove itu. Dia sampai membuat biografi singkat soal Clove. Dan ini enggak terlalu sulit karena Isabelle fans berat buku The Hunger Games trilogi. Dia malah sudah membaca tiga buku itu. Tokoh favoritnya adalah Katniss dan Rue.  “Aku menulis sambil membayangkan seperti apa keluarganya, gimana dia bisa kenal Cato (teman dari distrik yang sama) dan orang-orang lain dalam pertandingan itu. Aku bikin cerita kalau Clove itu punya hubungan yang buruk dengan orang tuanya yang memaksanya ikutan pertandingan ini. Dia jadi punya ambisi untuk membuktikan pada orang tuanya dan bilang ‘aku bisa melakukan ini dan enggak butuh bantuan sama sekali dari kalian’! ,” jelas Isabelle yang kemudian menunjukan tulisannya itu pada sang sutradara lalu mendiskusikannya lagi.

 

Seperti juga pemain The Hunger Games yang lain, Isabelle wajib menjalani latihan fisik. Selain latihan fisik, Isabelle secara khusus berlajar menggunakan pisau karena digambarkan tokoh Clove digambarkan jago dengan alat ini. Dia banyak menghabiskan waktu latihan bersama Alexander Ludwig (pemeran Cato)  yang juga harus jago bermain pisau dan pedang.  “Isabelle jago banget! Dia benar-benar bekerja keras untuk itu,” puji Alexander.

 

Isabelle senang  syuting The Hunger Games karena sepanjang syuting nyaris seperti main-main. Maklum deh, dia ketemu banyak teman seumuran. Isabelle cukup dekat dengan Jennifer, Amanda (permeran Rue) dan Alexander. “ Jennifer itu lucu banget. Setiap abis ada adegan yang sedih, dia selalu punya komentar-komentar kocak untuk mencairkan suasana,” kenang Isabelle. “ It was probaly the best summer  I’ve ever had,” tambahnya.

 

Repotnya bermain di film yang memiliki banyak fans, Isabelle harus bisa menjaga rahasia. Selama syuting dan setelah selesai syuting, dia sering ditanya-tanya oleh teman-temannya seperti apa filmnya dibuat. Sayangnya Isabelle enggak bisa banyak bercerita juga.  “ Enggak hanya teman-temanku tapi lewat twitter semua orang bertanya. Aku pingin cerita tapi aku enggak bisa!”

 

Isabelle juga harus membiasakan diri untuk dikelilingi oleh fans. Kemana pun pemain The Hunger Games pergi mereka selalu ketemu fans. Isabelle sih senang-senang aja. Terutama bila mendengarkan cerita fans yang bersemangat. Malah yang khawatir adalah Ibunya Isabelle. Ibunya paling takut kalau ada fans fanatik yang bakal menyerang Isabelle. Jadi setiap Isabelle pergi, ibunya kasih wejangan panjang. “ Dia selalu bilang ‘hati-hati ya! Kamu enggak akan tahu bakal ketemu siapa’. Bahkan ketika aku pergi dengan teman-temanku. Aku sampai harus bilang ‘tenang aja. Aku enggak apa-apa.’ Aku kan udah jago melempar pisau! I’m the last one you have to worry about.

 

Hiyaaa, asal jangan salah sasaran lempar ya!

 

muti