Andrew Garfield: One Sensitive &Serious Actor

By Astri Soeparyono, Rabu, 22 Februari 2012 | 16:00 WIB
Andrew Garfield: One Sensitive &Serious Actor (Astri Soeparyono)

Karena merasa dirinya sensitif, Andrew memilih dunia akting. Tapi karena alasan itu juga dia memilih untuk tidak hidup glamor dan selalu dalam sorotan kamera sebagai selebriti. Baginya, akting adalah luapan emosi, itu saja.

 

Bicara soal kesuksesannya sekarang ini, Andrew mungkin akan mengenang perkataan seorang temannya waktu dia masih main drama di Manchester Royal Exchange Theatre dulu.

"You're going to be fine. You're in the right job. Kamu akan mengerjakan ini (akting) seumur hidupmu, aku janji. Dulu aku juga pernah mengatakan ini pada Jude Law," kata Jane Hazlegrove aktris panggung dari drama pertama yang Andrew mainkan di umur 20 tahun.

Memulai karir dari atas panggung drama di Inggris, beranjak ke layar lebar bertema serius, tidak pernah terlintas di kepala Andrew dia akan memerankan superhero Amerika, Spiderman. Sebuah film blockbuster dengan sejarah panjang dan fans setia. Siapa pun yang memainkan peran ini akan mendapatkan perhatian dunia. Ketenaran sudah di genggaman tangan. Tapi itu bukan alasan Andrew menerima peran Spiderman ini.

"Aku tidak suka memikirkan ketenaran. Jadi orang yang dikenal banyak orang itu menakutkan. Ini juga yang membuat aku ragu mengambil peran ini awalnya. Setelah aku pikirkan baik-baik, aku ambil peran ini. Aku (sekarang) tidak menyesal karena ini memang sesuatu yang ingin aku lakukan seumur hidupku. Tapi aku akan berusaha untuk tetap menjadi diriku," kata Andrew.

Sebelum Spiderman, Andrew memang tidak pernah terlibat film blockbuster. Film yang dia pilih biasanya produksi independen, film kualitas festival, atau film tema serius yang jarang ditonton orang kebanyakan. Tapi Andrew tidak pernah asal memilih karakter yang dia mainkan. Ia selalu memilih karakter yang bisa menantang kemampuannya sebagai seorang pelaku seni peran. Karena baginya, berakting bukan sekedar pekerjaan tapi juga kebutuhan untuk meluapkan emosi.

"Aku orang yang sensitif dan susah menahan perasaan. Aku selalu mencari cara (yang positif) untuk mengeluarkannya. Soalnya kalau enggak, nanti aku malah mengelurkannya dengan cara yang merusak dan itu enggak baik. Dan aku menemukan akting," ungkap cowok yang pernah bekerja di gerai kopi Starbucks ini.

Ya, Andrew memang sensitif. Dan dia pun selalu punya kenangan manis juga mendalam tentang para sutradara, aktor, dan karakter dari film-film yang pernah dia bintangi.