Surat Seorang Ibu yang Anaknya di-bully di Sekolah, Viral di Facebook

By Astri Soeparyono, Rabu, 20 Januari 2016 | 17:00 WIB
Surat Seorang Ibu yang Anaknya di-bully di Sekolah, Viral di Facebook (Astri Soeparyono)

Setelah tahu anaknya di-bully, seorang ibu menuliskan status di Facebook dan menjadi viral. Banyak orang yang share dan memberikan komentar dukungan. Mau tahu betapa mengharukannya surat yang ibu ini tulis untuk anaknya?

(foto: facebook.com/maryann.parisi)

(Baca juga: Fakta Ilmiah Dan Dampak Kekerasan Bullying Pada Manusia)

Seorang ibu dari Connecticut, Amerika Serikat, bernama Mary-Ann Parisi mencurigai jika putranya, Michael, yang berusia 11 tahun di-bully sekolah. Saat Parisi bertemu dengan guru sekolah putranya, ternyata benar dugaannya bahwa putranya mengalami penindasan yang cukup parah di sekolah.

Mary-Ann pun enggak tinggal diam. Daripada memarahi siswa yang menindas dan kasar pada Michael, dia menulis surat terbuka bagi para pelaku bully. Dalam tulisannya yang dia unggah ke Facebook, Parisi menjelaskan latar belakang Micahel.

(Baca juga: Kisah Bullying Paling Menyayat Hati)

Mary-Ann menuliskan bahwa Michael dulu lahir prematur hanya dalam 26 minggu, alias enam bulan. Michael melewati tiga bulan di awal hidupnya untuk berjuang dan bertahan hidup di rumah sakit, dengan berbagai suntikan dan transfusi darah.

Sebenarnya, Mary-Ann bukanlah ibu kandung Michael. Sebab, ketika Michael berusia tiga bulan, ibu kandung Michael lari dari tanggung jawabnya dan menelantarkannya.

Parisi menguraikan bahwa Micahel berbeda dengan anak lainnya. Pasalnya, dia enggak bisa berbicara sampai usia tiga tahun dan tumbuh dengan lambat. Giginya bahkan enggak tumbuh sampai usianya satu tahun.

Terakhir Mary-Ann memberi saran bagi pelaku bully anaknya. "Kamu enggak harus menyukainya, tapi kamu harus menghargainya. Dia adalah seorang pejuang, dan itu hanya sebagian kecil dari kisahnya. Berbagilah, ajarkan hal baik, tumbuhlah. Dan yang paling penting, hargai semua orang di sekitarmu, kamu enggak pernah tahu apa yang pernah mereka alami," tulisnya.