Hormon Yang Berpengaruh Saat Kita Jatuh Cinta

By Muti Siahaan, Rabu, 3 Februari 2016 | 12:17 WIB
Hormon Yang Berpengaruh Saat Kita Jatuh Cinta (Muti Siahaan)

Saat jatuh cinta, tubuh kita mengeluarkan reaksi tertentu. Dan ini bukan enggak ada penjelasannya,lho. Karena pada dasarnya saat jatuh cinta ada beberapa hormon yang berpengaruh.

Apa saja bagian-bagian otak yang berpengaruh ketika kita jatuh cinta?

Ada tiga bagian otak yang berpengaruh yaitu hippocampus, mideal insula  dan anterior cingualte. Tiga bagian ini mengatur perasaan yang muncul saat jatuh cinta.Bagian hypothalamus mengeluarkan dopamine, oxytocin dan vasopressin yang semuanya berperan penting pada proses jatuh cinta.  Dan bagian Amygdala mengatur rasa takut dan stress ketika kita jatuh cinta.

Erogenous

Ada beberapa bagian tubuh yang berreaksi begitu cepat ketika kita dipegang oleh lawan jenis. Daerah ini disebut erogenous. Daerah ini biasanya merespon dengan cepat sentuhan-sentuhan  fisik. Bagian tubuh yang termasuk erogenous  adalah;  kening, kuping, leher,  perut, kelopak mata, bagian belakang  lutut, kaki , bibir dan kepala.  Jadi ketika bagian itu disentuh oleh lawan jenis, akan timbul sensasi  seperti deg-degan atau rasa senang. 

Ada lima tahap jatuh cinta dan setiap tahap hormon yang  bekerja pun berbeda.

Tahap pertama:

Hypothalamus melepaskan hormon  dopamine ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan rasa senang dan bahagia.

Tahap kedua:

Begitu kadar dopamine meningkat, kadar serotonin menurun.  Serotonin adalah hormon yang mempengaruhi  mood, selera makan. Jadi  kalau ada yang bilang kalau orang jatuh cinta mood-nya naik turun dan selera makan enggak jelas, inilah penjelasannya.  Rendahnya kadar serotonin pada tahap ini sering sama rendahnya pada orang yang menderita obsessive compulsive disorder ( orang yang punya kencenderungan melakukan satu hal yang sama berulang kali.)

Tahap ketiga :

Bersamaan dengan dilepasnya dopamine, tubuh juga mengeluarkan NGF (nerve growth factor) . Ini  lebih terlihat efeknya pada orang yang baru saja jatuh cinta. Sedangnya orang yang enggak jatuh cinta atau sudah dalam hubungan cinta yang lama, kadar NGF-nya lebih rendah. NGF berpengaruh pada tingkat romantisme seseorang.