Setiap kali kita merasa emosi, pola makan kita akan berhubungan dengan emosi yang kita rasakan. Pola makan ini selain mempengaruhi porsi juga membuat kita ketagihan dan sulit mengontrol nafsu makan. Kenapa pola makan bisa berhubungan dengan emosi kita?
Setiap kali merasa stress, wajar banget kalau kita senang makan khususnya karbohidrat. Alasannya, karena karbohidrat bisa melepas hormon serotonin di otak kita. Supaya enggak terjebak dengan nafsu sesaat yang bisa menyebabkan tubuh kita enggak sehat, coba ganti rutinitas makan kita. Misalnya melakukan meditasi atau ikut kelas yoga, melakukan olahraga atau jalan-jalan supaya pikiran kita lebih tenang.
Saat kita sedih entah karena sakit hati dengan pacar atau berantem sama sahabat, tubuh kita ikut bereaksi. Reaksi ini bisa berupa keinginan untuk makan makanan manis. Es krim dan cokelat memang rasanya enak dan membuat kita merasa lebih nyaman. Tapi terlalu banyak mengkonsumsi makanan seperti ini bisa berdampak buruk bagi gigi dan berat badan kita. Coba hangout dengan sahabat, bermain musik, atau memelihara hewan agar kita merasa bahagia dan jauh dari rasa sedih.
Saat kita merasa kesal atau marah, biasanya kita akan lebih nafsu makan daripada biasanya. Makanan yang biasa kita cari biasanya yang segar dan rasanya pedas. Selain itu, jumlah porsi yang kita makan biasanya lebih meningkat. Daripada galau dan makan kita enggak terkontrol, coba atasi dengan olahraga atau meredakan emosi dengan meditasi singkat.
Setiap kali kita merasa gugup atau tegang, jantung kita akan berdebar lebih kencang dari biasanya. Akibatnya kita akan lebih cepat lapar atau malah enggak nafsu makan karena merasa tertekan. Dua dampak ini sama-sama enggak baik buat tubuh kita. Coba tenangkan diri kita dengan cara yang lebih pintar. Soalnya, studi mengungkapkan saat kita merasa tegang, tubuh enggak bisa menyerap nutrisi lebih baik. Dan bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti mual atau sakit perut.
(stefanie, foto: hometestingblog.testcountry.com)