Kenali Jenis-jenis Puting Payudara Yuk, Biar Enggak Salah Paham!

By , Senin, 8 Januari 2018 | 13:20 WIB
Mengenal jenis-jenis puting payudara (cewekbanget)

Selain payudara yang memiliki beragam bentuk, sebagai cewek kita juga harus mengenal jenis-jenis puting payudara. Soalnya ternyata seenggaknya ada enam jenis puting yang berbeda. Apa saja? Yuk, simak!

Menonjol

Bentuknya enggak terlalu besar atau kecil dan menonjol beberapa mili dari areola (daerah melingkar berwarna cokelat pada ujung payudara). Jenis puting seperti ini akan membesar atau lebih menonjol kalau mendapat rangsangan atau terjadi perubahan suhu.

Datar

Mirip namanya, puting yang satu ini enggak menonjol alias rata atau menyatu dengan areola. Puting ini baru akan menonjol kalau mendapat rangsangan atau perubahan suhu, tapi enggak akan semenonjol puting yang normal.

Bengkak

Jenis puting payudara bengkak ini agak mirip dengan puting datar, yaitu cenderung menyatu dengan areola alias enggak menonjol sendiri. Tapi pada puting bengkak, areolanya lebih menonjol atau besar.

Terbalik

Puting terbalik ini bentuk masuk ke dalam, seperti lesung atau melipat ke arah dalam areola. biasanya mulai bisa terjadi saat masa pubertas atau masa remaja seperti kita sekarang. Soalnya puting terbalik ini disebabkan oleh saluran laktiferus, yaitu salah satu saluran kecil yang mengalirkan air susu dari lobus (tempat produksi) kelenjar susu ke sinus laktiferus (tempat penyimpanan), yang enggak bisa menegang dengan sempurna saat masa pubertas.

Merawat puting yang terbalik ini bisa dilakukan dengan rajin memijatnya secara lebut searah jarum jam kemudian mengangkatnya ke atas dengan menggunakan air hangat. Puting terbalik ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

Tingkat 1: bisa keluar karena ada perubahan suhu atau rangsangan. Bisa dibuat menonjol melalui remasan ringan oleh jari di sekitar areola.

Tingkat 2: bisa tetap ditarik keluar walau enggak gampang. Caranya dengan ditarik dari areola setelah memberikan tekanan pada areola lalu melepaskannya. Puting jenis ini juga bisa jadi normal saat menyusui.