Tips Hadapi Kakak Atau Adik Yang Suka Membanggakan Diri

By Marti, Kamis, 15 Mei 2014 | 16:00 WIB
Tips Hadapi Kakak Atau Adik Yang Suka Membanggakan Diri (Marti)

Punya kakak atau adik yang suka membanggakan dirinya? Sebal enggak sih rasanya. Selain membanggakan diri, dia suka bermulut besar di depan orangtua kita dengan prestasi di sekolah. Apapun yang dilakukannya meski hal itu kecil, saudara kita enggak ragu menceritakannya dengan orangtua. Bukannya kita merasa cemburu, tapi kita merasa kalau dia over acting dan terlalu mencari perhatian. Gimana cara menghadapi saudara yang suka membanggakan diri ya?

Hal pertama yang perlu dilakukan saat dia terlihat berlebihan, tanggapi dengan sikap antusias tapi tetap bersikap biasa. Misalnya menjawab dia, "Wow, kamu hebat banget!" tanpa embel-embel lebih. Kenapa? Orang yang over acting atau mencari perhatian, biasanya akan terpancing untuk menambahkan hal-hal tertentu saat dipuji. Dengan begini, kita bisa membuatnya terlihat konyol karena orang akan segera tahu kalau dia bohong atau terlalu berlebihan. Saat begitu, pasti dia buru-buru menyudahi karena merasa malu.

Bagaimanapun juga, orangtua akan lebih suka melihat daripada mendengar. Jadi, tunjukan sikap daripada ikut-ikutan melakukan hal seperti dirinya, membanggakan diri. Lakukan saat orangtua kita ada di rumah atau di depan kita. Misalnya, belajar di ruang keluarga, membersihkan rumah atau bikin masakan spesial. Seribu cerita yang dikeluarkan kakak atau adik kita saat membanggakan diri, dijamin kalah total dengan hasil yang dikerjakan kita.

Frenemy atau backstabber enggak hanya perlu diwaspadai pada sahabat saja, tapi juga saudara kita sendiri. Saat membanggakan diri bisa jadi dia menjatuhkan kita di depan orangtua atau orang lain. Kalau dia melakukannya, jangan ambil hati. Tetap tenang dan tunjukan sikap dewasa kita di depan orangtua. Enggak perlu membalas atau ikutan emosi. Jawab dengan baik saat orangtua kita menanyakan kebenarannya. Kalau orangtua kita enggak percaya, diam dan tahan diri kita. Tunjukan kebenaran dengan sikap kita, lambat laun orangtua akan mengerti kalau kakak atau adik kita salah paham.

Pengin disayang orangtua kita? Kenapa enggak perbaiki prestasi kita. Enggak perlu berusaha mati-matian untuk jadi yang terbaik, yang penting ada peningkatan positif. Selain prestasi, asah bakat terpendam kita. Kalau masih merasa malas atau setengah-setengah, lakukan dengan santai dan anggap sebagai hobi baru. Supaya kita terus bersemangat buat eksplorasi.

(stefanie, foto: usmagazine.com)