Enggak hanya kita yang bisa merasa sakit hati karena putus, sahabat kitapun bisa seperti itu. Saat putus dengan pacar, semua orang pasti merasa sedih, kecewa, frustasi bahkan hilang semangat. Walau kita bisa move on dengan baik dan cepat, belum tentu dia bisa melewatinya seperti kita. Nah, kita bisa membantu sahabat buat move on saat putus dengan pacarnya.
Terdengar klise dan paling sering diucapkan. Walau kedengarannya sederhana, kata-kata ini bisa menyemangatinya dan membuatnya enggak merasa sendiri. Yang perlu kita lakukan lebih dari sekedar kata, tapi juga melakukannya melalui sikap peduli kita. Jangan sampai kita bilang,"aku ada disini buat kamu kalau butuh teman curhat," tapi pas dia chat kita buat curhat, kita malas membalas karena sibuk dengan pacar kita.
Walaupun kita sudah tahu kalau pacarnya adalah player sejak pertama kali melihatnya, bukan saatnya bilang seperti itu. Atau malah komentar pedas seperti, "Kan udah aku bilang, kalau dia itu player," Duh! Jauh-jauh deh. Kata-kata ini malah membuatnya memposisikan diri sebagai pihak bersalah, bukan korban. Kata-kata yang menyulut rasa benci juga enggak menyelesaikan masalahnya. Dan membuatnya malas move on atau terus dihantui rasa kesal dengan mantan.
Saat mendengar sahabat curhat, kadang kita sering mengucapkan kalimat klise. Maksudnya agar dia merasa lebih baik dan merasa didukung. Padahal girls, ucapan hanya sebatas ucapan. Kenyataannya, kalimat itu belum tentu membangun rasa percaya diri dia buat move on. Lebih baik ucapkan kalimat seperti "Aku ikut merasa sedih, ini memang menyakitkan buat kamu. Aku tahu kamu sedih. Kalau butuh sesuatu, aku ada di sini buat kamu," selesai.
Kadang kita enggak perlu berkomentar apapun saat mendengar sahabat putus. Ketika kita merasa sedih dan kecewa saat putus, kita mencari sahabat supaya merasa enggak sendiri. Saat dia mencurahkan seluruh perasaannya, dengarkan saja. Biarkan dia menangis dan ungkap rasa simpati kita dengan bahasa tubuh. Misalnya memeluknya, memegang tangannya, atau tersenyum saat dia merasa lega.
Saat dia curhat dan butuh saran dari kita, hati-hati saat mengucapkan sesuatu. Kalau kita salah memberikan saran seperti "mungkin dia hanya emosi," atau "mungkin dia nanti berubah pikiran," kata-kata ini hanya membuatnya stuck dan makin sulit buat move on. Apalagi kalau kita memakai kalimat yang menjurus untuk ikut campur, memberi kesempatan atau menjadi perantara dengan mantannya. Jauh-jauh deh!
Single bukan berarti harus terburu-buru punya pacar baru. Kalau sahabat kita baru saja putus, dan kita berinisiatif menjodohkannya dengan cowok baru, sebaiknya pikirkan baik-baik. Apakah sahabat kita sudah siap dan melewati masa move on dengan baik. Sahabat kita juga belum tentu merasa tertarik buat pacaran sementara waktu, dan bisa saja dia merasa enggak nyaman dengan sikap kita yang terlalu ikut campur.
(stefanie, foto: iamthecoffeechic.com)