Tips Menghadapi Sahabat Yang Pacaran Dengan Kakak Kita

By Marti, Selasa, 6 Mei 2014 | 16:00 WIB
Tips Menghadapi Sahabat Yang Pacaran Dengan Kakak Kita (Marti)

Kalau kita berhadapan dengan sahabat dan kakak kita sendiri yang berpasangan rasanya membingungkan ya. Seperti cemburu kalau mereka lebih dekat satu sama lain daripada kita, merasa enggak diperhatikan, jadi alasan saat pacaran, dan lain-lain. Setiap kita berusaha sabar dan menerima mereka, kenapa terasa seperti membohongi diri sendiri? Help!

Satu hal yang perlu kita lakukan saat mengetahui kalau kakak dan sahabat kita berpacaran adalah menerimanya. Mengerti sekali kalau kita merasa kesal dan marah. Tapi, sebesar apapun kita berjuang agar mereka putus, mereka akan enggak peduli dan menganggap kita seperti anak kecil. Dengan menerima keadaan, akan mempermudah kita menjalani aktivitas di tengah keberadaan mereka.

Biasanya sahabat kita datang buat menghabiskan waktu dengan kita, kali ini dia datang supaya bisa bertemu dengan kakak. Jangan keburu cemburu atau merasa enggak nyaman. Cari zona aman dan nyaman diantara mereka berdua. Saat di rumah, sahabat enggak selalu kepengin berdua sama kakak kok. Dia juga pengin menghabiskan waktu dengan kita. Kalau mereka mengajak kita hangout keluar, jangan keburu malas khawatir bosan. Ajak mereka hangout di tempat yang memungkinkan bersenang-senang bersama tanpa romantisme. Misal, main di arena bermain di Mall favorit, makan di restoran yang berbeda atau olahraga bareng. Bukannya lebih seru kalau kita bisa beraktivitas dengan sahabat dan kakak bersama?

Saat berpacaran, enggak heran kalau kita melalui hal sensitif misal marahan. Nah, saat kakak dan sahabat kita lagi enggak rukun, jangan keburu galau memilih siapa. Kita bisa menjadi penengah mereka atau enggak ikut campur sama sekali. Kalau keberadaan mereka bikin kita merasa awkward, tinggali saja dan cari aktivitas atau teman baru. Mereka akan menyadari dan merasa malu dengan sikap ini, dan buru-buru menyudahi marahan itu supaya kita merasa nyaman.

Karena kita berada di tengah, besar kemungkinan sahabat atau kakak kita akan sering curhat. Biasanya, mereka minta solusi atau mencari tahu pasangan masing-masing. Supaya enggak terlihat memihak, lebih baik hindari menjawab pertanyaan yang bersifat menyelidiki. Tapi saat mereka butuh bantuan atau solusi saat terjadi masalah, selama kita mampu kenapa enggak.

Momen putus adalah masa paling membingungkan buat seseorang seperti kita. Kenapa? Karna kita akan ikut merasa terluka, kecewa dan semakin awkward bertemu satu sama lain. Lebih baik, tetap berusaha sabar dan netral saat menghadapi masalah terburuk mereka berdua. Kalau nantinya mereka minta kita untuk memilih atau berpihak, jelaskan dengan tegas. Fungsi kita di sini adalah sahabat atau adik yang baik. Bagaimanapun dan seburuk apapun keadaan serta alasan mereka putus bukan karena kita. Dan kita enggak ada hubungannya dengan hal itu.

(stefanie, foto: tressugar.com)