Karena letak kampus yang jauh dari rumah, kita terpaksa tinggal sendiri, entah itu kos atau di asrama. Udah siap untuk tinggal sendiri dan jauh dari orang tua?
Setelah belasan tahun tinggal sama orangtua, kenyataan untuk tinggal sendiri terasa menyeramkan. Eits, tenang, girls. Tinggal sendiri enggak semenakutkan itu, kok. Malah, ada banyak manfaat yang didapat dengan tinggal sendiri, terutama dalam melatih kemandirian. Soalnya, apa-apa harus dilakukan sendiri.
Bawa beberapa barang kesayangan atau foto di rumah ke tempat kos. Atau tata kamar seperti kamar di rumah. Hal ini bisa membantu kita merasa seperti masih tinggal di rumah dan membuat kita merasa nyaman. Sekaligus membantu saat diserang homesick. Tapi, jangan terlalu banyak biar kamar enggak terasa sesak.
Ketika tinggal di asrama atau kos, kita pasti bertemu banyak teman baru dengan berbagai latar belakang. Biar makin betah di tempat baru, sebaiknya berteman dengan semua penghuni kos. Biasanya setiap kos punya ruangan tempat berkumpul, jadi usahakan untuk sering-sering berada di sini agar bisa berkenalan dengan teman lain.
Salah satu tantangan saat tinggal sendiri adalah mengatur keuangan. Biasanya orangtua mengirim uang jajan per bulan, dan kita harus bisa mengatur keuangan selama sebulan ke depan. Bayar semua kewajiban di awal bulan, lalu buat beberapa pos pengeluaran.
Perkirakan berapa biaya yang dibutuhkan selama seminggu dan siapkan jumlah tersebut di dalam dompet sehingga kita hanya perlu ke ATM seminggu sekali. Dengan pengaturan yang pas, kita enggak perlu menelepon pulang karena kehabisan uang di akhir bulan, he-he-he.
Mau tahu apa manfaatnya tinggal jauh dari rumah? Klik di sini. Dan kalau ngerasa homesick, baca aja di sini.
(iif, foto: huffingtonpost.com)