Tidak ada orang yang pengin punya masa depan yang suram dan serba tidak menyenangkan. Di sinilah cerita distopia muncul sebagai peringatan. Mau tahu lebih banyak soal apa sih dunia distopia ini?
Setelah dunia versi The Hunger Games, kita juga kenalan dengan dunia Divergent. Kalau trilogi The Hunger Games sudah dalam proses syuting untuk film ke-tiga, film pertama trilogi Divergent baru akan dirilis akhir Maret 2014. Ada satu persamaan dua cerita yang sama-sama diangkat dari novel bestseller ini, yaitu kondisi distopia yang menjadi latar belakangnya.
Distopia adalah istilah yang menggambarkan kondisi yang sangat buruk, serba kekurangan, tertekan dan penuh teror. Katniss Everdeen mesti berjuang di negara fiktif Panem yang miskin dan secara psikologis di bawah tekanan karena dikendalikan oleh Capitol.
Sementara Tris hidup di Chicago masa depan ketika masyarakat harus terbagi ke dalam lima faksi kepribadian yang memicu kontroversi dan kesenjangan sosial. Istilah distopia ini muncul sebagai kebalikan dari istilah utopia, yaitu kondisi yang serba ideal dan sempurna.
Sebenarnya, distopia adalah tema yang sudah cukup lama populer di kalangan filsuf, penulis dan politisi. Salah satu di antaranya adalah novel terkenal terbitan tahun 1949 karya George Orwell yang berjudul Nineteen Eighty-Four yang bercerita tentang pemerintahan totaliter yang sangat mengendalikan warga negaranya. Dari cerita inilah, istilah 'Big Brother', lahir dan kemudian jadi nama acara reality show terkenal.
Film Blade Runner yang dirilis tahun 1982 juga mengangkat dunia distopia lewat fenomena replicant yaitu robot-robot menyerupai manusia yang harus diburu untuk dimusnahkan ketika masa tugasnya telah berakhir. Film ini pun diadaptasi secara bebas dari novel Philip K. Dick, Do Androids Dream of Electric Sheep? yang terbit tahun 1968.
Baca ciri-ciri cerita distopia dengan klik di sini. Atau penasaran kenapa sih bisa muncul ide cerita distopia? Klik di sini.
(marti, foto: popsugar.com.au)