3 Alasan Berhenti Mengkonsumsi Kentang Goreng

By , Kamis, 27 Maret 2014 | 16:00 WIB
3 Alasan Berhenti Mengkonsumsi Kentang Goreng (cewekbanget)

French Fries atau biasa disebut kentang goreng memang sudah lama memiliki reputasi buruk. Rasanya yang gurih dan nikmat memang cocok disantap saat santai. Namun, jika kita mengkonsumsinya terlalu banyak, itu bukanlah hal yang baik.

Berikut tiga alasan mengapa Anda tidak boleh mengkonsumsinya.

Lemak jenuh dalam kentang goring adalah pencetus utama dari penyakit kanker, diabetes, dan jantung, di mana secara langsung terkait dengan penyumbatan arteri. Ketika kita mengkonsumsi lemak ini, mereka membuat platelet dalam aliran darah. Hal ini membuat trombosit sedikit lengket kemudian membentuk gumpalan yang terhubung ke dinding arteri yang memasok daerah vital tubuh kita dengan oksigen dan nutrisi. Gumpalan kecil ini membuat dinding plak yang akhirnya akan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Lemak jenuh juga telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low density lipoprotein. Lemak ini juga bisa tinggal di tubuh lebih lama dan meningkatkan sirkulasi darah trigliserida yang menurunkan kolesterol baik atau high density lipoprotein .

Kebanyakan kentang goreng dibuat dari kentang putih yang terbukti lebih mudah mengkonversi dalam tubuh dalam bentuk gula. Ketika tubuh membutuhkan karbohidrat dalam waktu cepat, gula ini dipaksa "menyerap" agar bisa segera digunakan sebagai energi. Jika tidak, gula akan disimpan dalambentuk lemak. Kecuali jika kita mengkonsumsinya sebelum berolahraga berat atau setelahnya, gula itu mungkin bisa langsung terurai.

Namun jika kita mengkonsumsinya dalam jumlah banyak tanpa melakukan aktivitas yang besar, karbohidrat akan dengan cepat mengkonversi menjadi gula yang tinggi dan menyebabkan peningkatan produksi insulin dalam tubuh. Jika pasokan insulan terus melonjak, resistensi insulin juga terus berkembang dan tubuh lebih berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan diabetes.

 

Lemak trans adalah lemak yang berasal dari pemanasam minyak nabati. Sama seperti lemak jenuh, asam lemak trans pada kentang goreng juga berisiko tinggi menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Lemak trans bertindak sebagai karsinogen dalam tubuh.

Kentang goreng yang memilikitingkat akrilamida tinggi, juga diklaim sebagai zat penyebab kanker. Meskipun belum ada hasil yang konklusif mengenai hubungan antara anak-anak yang sering mengkonsumsi kentang goreng dan kanker, tapi para ahli kesehatan menyarankan agar mereka menghindari makanan ini. Mengingat, setiap tahun kanker pada anak-anak terus meningkat di usia 3-5 tahun.

(tabloidnova.com, foto: ibtimes.com