Dampak Buruk Bullying

By Marti, Minggu, 23 Maret 2014 | 16:00 WIB
Dampak Buruk Bullying (Marti)

Bully adalah hal yang terus terjadi di sekolah, rumah, kampus dan lainnya. Dampak kekerasan bully berpengaruh buruk bagi si korban. Sayangnya, tradisi ini sudah melekat dan susah banget untuk dibasmi sampai ke akarnya.

Di Amerika terdapat 2,7 juta pelajar yang mengaku korban bully. 160 ribu pelajar setiap hari memilih bolos sekolah karena takut di bully teman sekolahnya. Data paling menyeramkan adalah, 1 dari 20 pelajar di Amerika melihat sahabatnya membawa senjata api di sekolah. Sedangkan 80% siswa bilang terpaksa ikut melakukan bully agar tidak di bully teman lainnya.

Korban di bawah 14 tahun di dunia adalah kasus terbanyak yang bunuh diri akibat bully. Korban terpaksa melakukan bunuh diri karena tidak tahan dan merasa kesepian. Krisis ini menggerakan banyak pihak terus mencari korban dan melindungi mereka. Sayangnya, kasus bunuh diri terus terjadi. Jumlah pelaku bunuh diri meningkat 50% dari tahun ke tahun di Amerika hanya dalam 3 dekade.

Tahu enggak sih, ternyata meme berdampak buruk lho bagi korbannya. Cyber bully adalah tipe kekerasan yang paling banyak dilakukan saat ini selain verbal, fisik dan intimidasi. Cyber bully yang paling banyak ditemui seperti foto atau video korban, chat room bullying, melalui website dan sosial network.

Jumlah pembunuhan atau pembantaian di sekolah akibat bullying melesat tajam. Tahun 2013 saja, kita dikejutkan dengan beberapa kasus pembantaian murid kepada teman sekolahnya. Rata-rata kasus ini, si pelaku menembak teman yang sering melakukan kekerasan pada pelaku. Mereka merasa ingin membalas dendam akibat sakit hati mereka.

Duh, bully bukan sarana bagi seseorang untuk makin dihormati. Kalau kita pernah atau enggak sengaja melakukan bully, pikirkan lagi deh. Posisikan kita pada diri mereka. Ramai-ramai ciptakan lingkungan sekolah yang kompak dan sehat yuk.

(stefanie, foto: shizzledizzlemagic.com)