Kadang iri rasanya melihat cewek-cewek yang punya sahabat dekat. Mereka sering jalan bareng, nge-share foto waktu jalan bareng dan punya teman curhat. Kenapa sampai sekarang kita enggak punya sahabat cewek kayak gitu, ya? Duh, enggak perlu merasa jadi cewek paling sedih di dunia gara-gara hal ini. Ini bukan sepenuhnya kesalahan kita, kok. Masalah ini bisa terjadi karena diri kita sendiri ataupun faktor lingkungan pertemanan kita.
Dalam persahabatan, kita biasa terbuka satu sama lain. Mulai dari cerita sehari-hari, gebetan, sekolah sampai hal enggak penting kayak gossip dari infotainment jadi hal rutin yang diobrolin. Hal-hal tadi yang bikin sesama sahabat bisa mengerti satu sama lain dan merasa nyaman. Mungkin selama ini kita terlalu tertutup dan enggak cukup terbuka sama teman.
Frekuensi ketemu ataupun mengobrol sesama sahabat di sekolah tergolong sering. Karena tingginya frekuensi ini, mereka bisa semakin dekat. Selain itu, mereka juga enggak memutuskan hubungan sebatas ketemu di sekolah saja. Media sosial dan mengobrol via chat juga jadi kegiatan penting. Sementara itu, kita terlalu sibuk sama pacar atau kegiatan kita dan enggak sempat melakukan itu semua. Alhasil, kita cuma ketemu teman saat di sekolah saja.
Seseorang bisa bersahabat karena punya beberapa kesamaan, meskipun di luar itu mereka punya perbedaan juga. Entah satu kelas, sebangku, satu ekskul, sesama pecinta musik K-pop atau kesamaan lainnya, ada satu titik yang bisa bikin kita dekat dan menjalin persahabatan. Mungkin kita punya teman semacam ini, cuma kita masih terhalang sama dua alasan tadi.
Serius enggak punya sahabat baik? Di antara seluruh teman yang kita punya, setidaknya ada satu teman yang benar-benar dekat sama kita dan pantas disebut sahabat baik. Mungkin kita enggak menyadarinya selama ini, padahal dia selalu ada waktu kita sedih ataupun senang. Coba peka sama lingkungan sekitar kita dan sadari kehadiran orang-orang yang selalu ada buat kita ini.
(lana, foto: fanpop.com)