Cara Menyikapi Pelecehan Seksual di Angkutan Umum

By Marti, Senin, 10 Februari 2014 | 16:00 WIB
Cara Menyikapi Pelecehan Seksual di Angkutan Umum (Marti)

Naik angkutan umum sering menjadi pilihan kita buat pergi ke sekolah atau ke tempat hangout bareng teman. Alasan memilihi angkutan umum tersebut juga banyak, antara lain karena praktis, murah, dan kadang lebih cepat sampai tujuan dibandingkan kalau naik kendaraan pribadi. Angkutan umum yang dipilih juga beragam, bisa angkot, kereta, bus kota, atau taksi. Walaupun praktis dan murah, di angkutan umum inilah cewek-cewek sering mengalami pelecehan seksual.

Bentuk pelecehannya juga macam-macam. Ada yang tubuhnya dipandangi dengan tatapan yang enggak sopan, tubuhnya sengaja dipepet oleh cowok, bagian tubuh diraba atau dicolek oleh cowok, bahkan ada juga yang sengaja diperlihatkan alat kelamin oleh cowok di angkutan umum atau di jalan. Pokoknya ada aja deh yang bikin kita jadi takut untuk naik kendaraan umum. Duh...masak kita harus naik kendaraan pribadi terus biar aman, sih? Lalu kalau kita mengalami pelecehan kayak gini, apa ya yang harus kita lakukan?

Kalau kita lagi ada di kereta atau bus kota dan posisi kita lagi berdiri, pasti kemungkinan besar kita akan dempet-dempetan dengan penumpang yang lain. Di kesempatan seperti inilah biasanya para pelaku beraksi. Kalau kita merasa diperlakukan seperti yang sudah disebutkan di atas, yang pertama kali kita lakukan adalah menghindar. Kita bisa pindah ke tempat berdiri yang lain supaya enggak berdempetan lagi dengan pelaku.

Kalau menghindar saja enggak cukup mengatasi masalah (misalnya si pelaku justru mengikuti kita), saatnya kita melawan. Kita boleh banget melakukan aksi membela diri dengan menepisa tangannya, menginjak kaki atau menyikut perut si pelaku supaya dia sadar bahwa kita enggak suka dengan perlakuan tersebut.

Disikut atau diinjak pun enggak mempan? Saatnya bertindak sedikit frontal. Kalau misalnya kita merasa ada bagian tubuh kita yang diraba atau ada yang menunjukkan kemaluannya di depan kita, kita bisa tegur secara halus tapi tegas dan mata kita menatap langsung ke mata mereka. Atau kita bisa ngomong keras-keras sambil menegur mereka. Tujuannya satu, yaitu bikin mereka diperhatikan oleh sekitar dan jadi malu.

Paham banget kok kalau kita merasa takut ketika menghadapi kejadian kayak gini. Pasti rasanya ingin marah atau menangis saking enggak tahu harus ngapain. Tapi kalau kita kelihatan takut atau marah berat, justru pelaku akan merasa senang dan puas melihat reaksi kita. Karena ternyata memang itu yang mereka harapkan, kita ketakutan dan panik. Jadi kalau kita mengalami hal ini, lebih baik kita hadapi dengan tenang (walaupun dalam hati deg-degan banget). Dan jangan pernah menyalahkan pakaian yang kita pakai. Karena apa pun baju yang kita pakai, tidak bisa menjadi alasan untuk diperlakukan tidak senonoh oleh orang lain.

(audrey, foto: tokyoluv.com)